[vc_row][vc_column][vc_column_text]
Jember, 10 Juli 2018
Dunia berubah, dengan kemajuan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), era revolusi industri 4.0 kini menjelang. Namun kemajuan TIK dan era revolusi industri 4.0 wajib diimbangi dengan kurikulum pendidikan yang menunjang sehingga menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni, yang siap . Lantas bagaimana kurikulum pendidikan yang tepat untuk menghadapi revolusi industri 4.0 ? Untuk membahas hal ini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember menggelar The First International Cenference on Natural Sciences and Mathematics Education (ICONSME) 2018 selama dua hari (7-8/7) di kampus Tegalboto.
Tampil sebagai pembicara pertama, Prof. Chun Yen Chang, pakar pendidikan asal National Taiwan Normal University (NTNU), Taiwan. Sebelum menjelaskan materinya, Prof. Chun membuka diskusi dengan pertanyaan, mengapa Taiwan maju di bidang high technology industries semisal komputer, telepon pintar dan gadget lainnya ? Menurutnya, salah satu penyebabnya adalah karena Taiwan memiliki kurikulum pendidikan yang mampu mengarahkan dan membentuk anak didik siap menghadapi era revolusi industri dengan penekanan pada bidang Sains, Technology, Engineering and Mathematic atau STEM. Tidak heran jika kemudian sejak awal, siswa siswi di Taiwan sudah dikenalkan pada konsep STEM secara multidisplin.
“Saat ini kami tengah mengembangkan proyek bersama penyusunan kurikulum pendidikan STEM dengan paradigma baru yang menyesuaikan dengan kondisi sosial budaya negara-negara Asia, yang bekerjasama dengan Thailand dan Vietnam. Saya berharap dengan kegiatan ICONSME ini akan membuka pintu kerjasama dengan Indonesia khususnya dengan FKIP Universitas Jember,” ujar Prof. Chun yang membawakan presentasi berjudul Generation of STEM Education for New Asia : Old, New, Borrowed and True. Sementara itu pemateri kedua yang tampil di sesi pertama seminar adalah Prof. Antje Lobes dari Flensburg University of Applied Sciences, Jerman.
Tawaran kerjasama dari NTNU mendapatkan sambutan hangat dari Prof. Dafik selaku Dekan FKIP Universitas Jember. Menurutnya saat ini FKIP sudah memeprsiapkan keberangkatan tiga tenaga dosen untuk memperdalam ilmu pendidikan di NTNU melalui pembiayaan dari Islamic Development Bank (IDB). Sementara itu dalam sambutan pembukaannya, Zulfikar, Wakil Rektor I Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni mengapresiasi penyelenggaraan ICONSME 2018, pasalnya dengan makin banyak kegiatan kolaboratif yang menggandeng perguruan tinggi dari luar negeri, maka semakin terbuka peluang kerjasama yang ada.
Sementara itu dalam laporannya, Dwi Wahyuni, ketua panitia kegiatan menginformasikan kegiatan ICONSME menerima 200 karya tulis ilmiah, dimana 30 persen berasal dari luar negeri. “Tujuan seminar kali ini adalah mendiskusikan berbagai riset terakhir di bidang STEM serta menjalin peluang kerjasama diantara peserta,” tuturnya. Beberapa bidang bahasan pendidikan antara lain aljabar, teori graph, statistik, fisika, biologi, penelitian lingkungan, kimia dan bidang lainnya. (iim)
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]