Universtas Jember Dukung Bondowoso Capai Target 350 Ribu Ternak Sapi Tahun Depan

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Jember, 30 Juli 2018

            Universitas Jember melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) dan Program Studi Ilmu Peternakan Fakultas Pertanian berkomitmen mendukung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso untuk mencapai target populasi sapi potong sebanyak 350 ribu tahun depan. Komitmen ini disampaikan langsung oleh Prof. Achmad Subagio, Ketua LP2M, saat memberikan sambutan dalam kegiatan kontes sapi dalam Festival Ternak Poncogati (29/7). Dukungan ini nantinya akan diberikan dalam bentuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terkait pengembangan peternakan. Salah satunya adalah penyelenggaraan kontes sapi dalam Festival Ternak Poncogati yang digelar selama dua hari, 28 dan 29 Juli 2018, bekerjasama dengan Pemkab Bondowoso.

            “Kontribusi nyata Universitas Jember dalam rangka mendukung target Pemkab Bondowoso mencapai target populasi sapi potong sebanyak 350 ribu ekor tahun depan, dimulai dengan kegiatan Festival Ternak Poncogati ini. Kami menghadirkan peneliti dari Queensland University yang telah bekerjasama dengan para peneliti Universitas Jember dalam mencari komposisi pakan ideal. Penelitian mengenai pakan perlu sebab 70 persen ongkos produksi ternak adalah untuk pakan. Dukungan juga akan kami berikan dalam bentuk Program Kuliah Kerja Nyata tematik yang dapat mendukung target tadi. Bahkan pendirian Program Studi Ilmu Peternakan di daerah Poncogati juga dalam rangka mengembangkan peternakan di Bondowoso, sebab kami yakin Bondowoso adalah barometer peternakan sapi di Indonesia,” tutur Prof. Achmad Subagio.

            Dukungan Universitas Jember disambut positif oleh Karna Suswandi, Sekertaris Daerah Bondowoso. Dalam sambutannya, dirinya mengapresiasi pelaksanaan Festival Ternak Poncogati yang berbeda dengan pelaksanaan festival ternak tahun-tahun sebelumnya. “Tahun ini pelaksanaan festival ternak terasa berbeda, misalnya dengan adanya sarasehan peternakan yang mengundang banyak pakar peternakan. Hal ini dapat memberikan informasi dan ilmu kepada para peternak di Bondowoso. Saya optimis, jumlah ternak sapi yang saat ini sudah mencapai 290 ribu bakal mencapai target menjadi 350 ribu tahun depan dengan bantuan Universitas Jember. Dan Bondowoso menjadi sentra ternak sapi unggulan di Indonesia,” jelas Sekertaris Daerah Bondowoso.

 

Selain diisi dengan sarasehan peternakan dan kontes sapi, Festival Ternak Poncogati menggelar berbagai lomba, antara lain lomba mewarnai bagi siswa TK dan SD bertema hewan ternak, serta lomba masak bakso dan sate dengan bahan daging sapi (29/7). Menurut Prof. Achmad Subagio, berbagai perlombaan yang digelar bertujuan untuk menanamkan rasa cinta terhadap ternak semenjak dini, dan merangsang kreativitas dalam mengolah hasil ternak. “Lomba mewarnai untuk siswa TK dan SD kami harapkan menjadi salah satu sarana internalisasi mengenai bagaimana usaha ternak dapat menjadi sumber kehidupan bagi warga Bondowoso, harapannya anak-anak kita bakal menjadi generasi penerus kejayaan ternak Bondowoso,” urai pakar tepung singkong kampus Tegalboto ini.

            Dukungan juga datang dari Prof. Dennis Poppi, pakar peternakan dari Queensland University yang turut hadir. Menurutnya selama seminggu di Bondowoso dan daerah sekitarnya, dirinya melihat Bondowoso dan wilayah Besuki Raya memiliki potensi sebagai daerah penghasil ternak utama di Indonesia. Oleh karena itu dirinya mendukung kegiatan kontes sapi seperti yang diadakan oleh Pemkab Bondowoso dan Universitas Jember diadakan secara teratur. “Kontes ternak seperti kontes sapi ini juga sering diadakan oleh peternak di Australia. Kegiatan seperti ini dapat menjadi sarana bagi para peternak untuk saling bertukar pengalaman dan saling belajar. Satu hal lagi, adanya kontes membangun kebanggaan sebagai seorang peternak,” ungkapnya.

            Sementara itu dari data Dinas Pertanian Bondowoso, kegiatan Kontes Sapi diikuti oleh 22 kecamatan yang ada di Bondowoso, ditambah utusan dari kabupaten Jember, Banyuwangi, Lumajang, Probolinggo. Kontes diikuti oleh 144 ekor sapi yang turun di tujuh kategori yakni kategori sapi pedhet jantan, sapi pedhet betina, sapi calon kereman, sapi kereman, sapi calon induk, sapi induk, dan sapi kereman berbobot ekstrem. Terpilih sebagai juara umum dalam kontes sapi 2018, kontingen Kecamatan Grujugan Bondowoso. (iim)

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Skip to content