Pementasan Budaya Lintas Benua

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Jember, 27 Agustus 2018

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) STASTFLIX pentaskan budaya lintas benua. Pementasan budaya bertajuk Global Village 4.0 dari 8 negara ini diselenggarakan dengan begitu meriah di Lippo Plaza Mall Jember pada Kamis malam,(23/8). Para peserta merupakan perwakilan mahasiswa dari beberapa negara, Perancis, Spanyol, Chechnya, Austria, China, Mesir, Malaysia dan Indonesia.

“Ini adalah penutupan dari rangkaian acara sebelumnya. Pada acara ini masing-masing peserta mementaskan kebudayaan negara mereka yang dianggap layak untuk ditampilkan. Sebelumnya seluruh peserta telah belajar banyak sekali kebudayaan yang ada di wilayah Jember dan Bondowoso,” ujar Honest Dody Molasy pembina UKM STASFTFLIX.

Menurut Honest, dalam rangkaian acara Global Village 4.0 ini para peserta sebelumnya telah ditempatkan dibeberapa sekolah dan pesantren. Mereka disana belajar dan sekaligus berbagi pengetahuan yang mereka miliki kepada para siswa dan santri yang ada di sekolah dan pesantren.

“Beberapa ada yang menjadi tenaga pengajar Bahasa Inggris. Ada juga yang menjadi guru bahasa Arab di Pondok Pesantren Nuris Antirogo. Selain itu mereka juga belajar mengenai budaya yang ada di Pesantren dan budaya Islam pada umumnya,” imbuh Honest.

Honest menambahkan, dari kegiatan belajar di Pesantren banyak peserta yang awalnya sangat anti Islam kemudian mereka berubah pandangan terhadap Islam. Mereka yang awalnya berfikir Islam sebagai agama yang identik dengan teroris kemudian berubah pandangan menjadi Islam sebagai agama yang ramah dan santun.

“Awalnya mereka menolak ketika akan ditempatkan dipesantren. Karena anggapan mereka pesantren itu adalah sarang para pelaku terorisme. Namun setelah diberikan pengertian akhirnya mereka bersedia dan menariknya ternyata mereka sangat menikmati aktifitas di pesantren. Anggapan negatif mereka terhadap pesantren kemudian berubah 180 derajat. Menurut mereka pesantren adalah tempat yang paling asyik untuk belajar dan mengajar,” tutur Honest.

Honest berharap, kegiatan Global Village 4.0 maupun pertukaran budaya lainnya bisa semakin ditingkatkan. Karena menurutnya dari kegiatan itu pemuda-pemuda yang terlibat dalam kegiatan memiliki banyak gambaran referensi bagaimana pemuda-pemuda di negara lain berkontribusi dalam membangun negara mereka.

“Tentunya ini akan menjadi pengalaman menarik bagi para peserta. Karena mereka dapat mencontoh cerita sukses para pemuda dari negara lain dalam berkontribusi positif dalam membangun negara mereka masing-masing untuk kemudian diterapkan di negaranya termasuk juga Indonesia,” pungkasnya.

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Skip to content