All Out Dukung Anak, Berbuah Sukses

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Jember, 9 November 2018

                Moment wisuda adalah salah satu peristiwa yang tak akan terlupakan sepanjang perjalanan hidup seseorang. Pasalnya dibalik keberhasilan melewati fase pendidikan tinggi itu, terdapat sederet panjang perjuangan, kerja keras, do’a, dan mungkin saja air mata. Seperti yang terlihat saat upacara wisuda periode II tahun akademik 2018/2019 di Gedung Soetardjo (27/10). Gurat kelegaan, kebahagiaan, bercampur keharuan jelas tersirat dari wajah pasangan Prayudi dan Lati, sang putra tunggal, Fadhel Ahmad Hizham pagi itu diwisuda oleh Rektor Universitas Jember, dan resmi menyandang gelar Sarjana Komputer. Bagaimana tidak gembira, guna mencapai derajat sarjana komputer, Prayudi dan Lati selalu all out mendukung sang putra yang merupakan anak berkebutuhan khusus.

                “Begitu Fadhel divonis oleh dokter sebagai penyandang autis, saya sempat shock. Kemudian  saya langsung putuskan untuk berhenti dari pekerjaan saya sebagai guru. Saya bertekad akan all out mendampingi Fadhel agar mampu berkembang seperti anak lainnya,” tutur Lati memulai ceritanya. Dianugerahi anak yang berkebutuhan khusus membuat keluarga besar pasangan Prayudi dan Lati bersatu padu mencurahkan perhatian penuh buat Fadhel. “Bahkan ibu saya yang kebetulan juga seorang guru ikutan memutuskan berhenti bekerja karena ingin turut membantu mengasuh Fadhel. Kuatnya  dukungan dari keluarga membuat saya dan suami menjadi tegar, selalu optimis saat mendampingi Fadhel menghadapi berbagai tantangan dan hambatan,” ujar Lati lagi.

                Tentu saja membesarkan anak berkebutuhan khusus sangat berbeda dengan anak lainnya, misalnya saja Fadhel mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi dengan kawan-kawannya. Kesulitan ini kadang membuat orang lain menganggap Fadhel bersikap seenaknya sendiri, cuek, dan labil secara emosi. “Orang yang tidak paham akan kaget menghadapi Fadhel, bahkan kadang menimbulkan konflik, jika sudah begini maka mau tidak mau kami yang harus sabar dan telaten dalam menjelaskan kondisi Fadhel, sekaligus memberikan semangat bagi Fadhel,” sambung Prayudi sang ayahanda Fadhel. Untuk itu Prayudi dan Lati selalu berpesan kepada Fadhel agar menghormati orang lain agar orang lain juga menghormati dirinya.

                Latar belakang Lati dan sang ibu yang guru ternyata berperan besar dalam proses belajar mengajar sang putra. Selain aktif mendampingi Fadhel belajar di rumah, Lati dan ibunya sepakat menyekolahkan sang putra di sekolah umum. Alasannya agar Fadhel dapat bersosialisasi dengan kawan-kawan secara alami. “Alhamdulillah, Fadhel mampu menunjukkan prestasi yang baik, bahkan saat duduk di SMP dan SMA, Fadhel masuk dalam kelas akselerasi hingga mampu menyelesaikan SMP dan SMA-nya masing-masing hanya dalam waktu dua tahun saja,” ujar Lati bangga. Menurutnya Fadhel memiliki keunggulan di otak kanan, tak heran jika suka sekali dengan matematika.

                Lulus dari SMAN 1 Jember, Fadhel memutuskan masuk ke Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer. “Awalnya ada dua pilihan, masuk ke Program Studi Matematika FMIPA dan Program Studi Sistem Informasi, dua-duanya ada hitung-hitungannya, hal yang saya suka. Akhirnya setelah berdiskusi dengan ayah dan ibu, akhirnya saya mantap pilih Program Studi Sistem Informasi,” ungkap Fadhel yang bercita-cita ingin meneruskan kuliah ke jenjang S2 ini. Selama kuliah pun prestasi Fadhel yang aktif mengikuti kegiatan kemahasiswaan terbilang baik, terbukti IPK nya mencapai 3,46. “Saya ingin jadi dosen,” jawabnya singkat saat ditanya apa cita-citanya.

                Prayudi dan Lati sudah membuktikan, memiliki anak yang berkebutuhan khusus bukanlah sebuah aib, apalagi bencana. Dengan curahan kasih sayang, kesungguhan, dan doa, mereka berdua bersama keluarga besarnya mampu mengantarkan sang putra ke depan pintu gerbang kesuksesan. “Pesan saya bagi orang tua yang dianugerahi anak berkebutuhan khusus, harus legowo, kompak dalam mengasuh anak agar mereka bisa mandiri. Selain itu peran lingkungan sekitar sungguh berperan mendukung kesuksesan anak yang berkebutuhan khusus. Untuk itu saya berterima kasih kepada Universitas Jember yang sudah menjadi tempat belajar yang kondusif bagi Fadhel hingga mampu meraih gelar sarjana,” pungkas Lati didampingi Prayudi dan Fadhel. (iim)

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Skip to content