[vc_row][vc_column][vc_column_text]Jember, 12 November 2018
Drs. Zulfikar, Ph.D Wakil Rektor I Universitas Jember mengatakan keberadaan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menjadi bagian penting dalam proses pengembangan diri mahasiswa dalam berorganisasi di kampus. Selain itu, BEM juga menjadi wadah yang dapat menampung aspirasi mahasiswa. Hal itu disampaikan seusai melantik anggota Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM), Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP)Pemilihan Umum Raya Mahasiswa Universitas Jember 2018 di aula lantai III Kantor Pusat Universitas Jember, (11/11).
“Sebenarnya BEM itu dibentuk sebagai wadah bagi mahasiswa agar mereka bisa berprosesbekerja sama dalam sebuah tim untuk menyampaikan dan menyelesaikan masalah. Selain itu BEM juga memposisikan diri sebagai mitra yang baik bagi institusi dalam mensosialisasikan setiap kebijakan kampus,” ujar Zulfikar.
Menurut Zulfikar, sebagai mitra yang baik BEM Universitas Jember harus menyampaikan aspirasi mahasiswa dengan cara yang benar dan dibenarkan dalam koridor akademik. Karena menurutnya, seorang akademisi tidak perlu menyampaikan aspirasinya dengan cara yang tidak benar seperti halnya melakukan demonstrasi.
“Seorang akademisi itu tidak perlu beramai-ramai dalam menyampaikan aspirasi. Cukup tulis saja dalam sebuah gagasan tertulis, jika gagasannya memang bagus dan layak untuk diwujudkan ya pastilah kami realisasikan gagasan itu,” imbuh Zulfikar.
Zulfikar menyayangkan sikap beberapa anggota BEM yang cenderung mengambil jalan pintas dalam menyampaikan aspirasi mahasiswa. Akibatnya, BEM kemudian lebih diidentikan sebagai tukang demo terutama di kampus dimana mereka berada.
“Demo itu sebenarnya adalah jalan terakhir dalam menyampaikan pendapat. Masih banyak jalan yang bisa ditempuh sebelum melakukan demo. Sayangnya, biasanya mahasiswa itu mau ambil gampangnya saja belum belakukan apa-apa sudah langsung turun kejalan untuk demo,” lanjut Zulfikar.
Zulfikar berharap para anggota KPUM, Panwaslu dan DKPP dapat bekerja dengan baik dan bertanggung jawab pada tupoksi masing-masing. Karena menurutnya kelancaran proses pemilu raya juga bergantung pada para panitia yang terlibat di dalamnya.
“Saya berharap pada 10 Desember 2018 mendatang KPU dan Paswaslu dapat bersinergi dengan baik sehingga proses pemilu raya bisa berjalan dengan baik. Jadikan ini sebagai sarana pembelajaran bagi kalian semua. Saya harap kalian kelak bisa menjadi KPU yang sebenarnya, semoga diantara kalian ada yang menjadi KPU ditingkat Pusat ataupun daerah kelak,” pungkas Zulfikar. (moen)[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]