[vc_row][vc_column][vc_column_text]
Jember, 4 Desember 2016
Universitas Jember berkomitmen untuk menjadi kampus menghadirkan layanan pendidikan tinggi yang ramah bagi para penyandang disabilitas. Hal itu disampaikan oleh Rektor Universitas Jember dalam acara seminar nasional pendidikan iklusif dengan tema “Bersama Merayakan Keberagaman” di gedung Soetardjo Universitas Jember, (4/12).
Dalam sambutannya Hasan mengatakan, Universitas Jember tengah mengupayakan sarana dan prasarana pendidikan yang mudah diakses oleh para mahasiswa penyandang disabilitas. Karena sesuai dengan Permenristekdikti No. 46 tahun 2017 perguruan tinggi berkewajiban menyediakan sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa penyandang disabilitas.
“Oleh karena itu untuk gedung lama terutama pada bagian tangga dan toilet sudah kami modifikasi agar bisa diakses oleh semua. Tangga sudah ada bagian miring yang bisa diakses oleh pengguna kursi roda. Untuk semua gedung yang masih dalam proses pembangunan, kami desain agar betul-betul ramah bagi penyandang disabilitas,” ujar Hasan.
Selain itu, Hasan juga menghimbau kepada para Dekan yang memiliki mahasiswa berkebutuhan khusus di fakultasnya, agar memberikan kemudahan bagi para mahasiswa penyandang disabilitas dalam mendapatkan layanan pendidikan khususnya proses perkuliahan.
“Untuk Fakultas Ilmu Budaya misalnya yang kebetulan ada beberapa mahasiswa penyandang disabilitas daksa, desain tangga dan toilet sudah disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Begitu pula di MIPA, sudah kami sediakan parkir khusus bagi sepeda roda 3 yang posisinya sangat berdekatan dengan ruang kuliah,” ujar Hasan.
Sementara itu Wifiano Risky Tantowi mahasiswa penyandang disabilitas dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) mengaku senang dengan fasilitas di kampus FIB yang memberikan kemudahan bagi dirinya dan mahasiswa penyandang disabilitas lain. Pasalnya, saat ini Fian untuk menuju ruang kuliah tidak perlu lagi dibantu oleh teman-temannya menggotong kursi rodanya.
“Dulu awal saya masuk masih kesulitan terutama untuk bagian tangga dan kamar mandi yang tidak bisa saya akses. Namun tidak lebih dari dua bulan setelah itu semua fasilitas tangga dan toilet sudah bisa saya akses dengan baik,” ujarnya.
Fian berharap, seluruh fakultas yang ada di Universitas Jember terus berbenah agar ramah bagi penyandang disabilitas. Fian juga berharap agar Universitas dapat menjadi kampus percontohan yang ramah bagi disabilitas.
“Khususnya untuk ruang kuliah dan toilet yang ada di semua fakultas wajib ramah bagi disabilitas. Jika kuliah dilakukan dilantai 2 dan tiga maka desain gedung harus memiliki lift agar pengguna kursi roda seperti saya tidak mengalami kseulitan,” ujar penyandang disabilitas daksa ini. [moen/ian]
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]