[vc_row][vc_column][vc_column_text]
Jember, 8 Januari 2019
Universitas Jember dan Kabupaten Pacitan sepakat untuk saling berkerjasama. Sebagai langkah awal, sektor pertanian akan mendapatkan perhatian. Kesepakatan kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan naskah kesepahaman (memorandum of understanding, MoU) oleh Moh. Hasan, Rektor Universitas Jember dengan Indartato, Bupati Pacitan di gedung Rektorat dr. R. Achmad (8/1). Untuk lebih memuluskan jalinan kerjasama yang ada terutama di bidang pertanian, dalam kesempatan yang sama ditandatangani pula naskah aksi (memorandum of action, MoA) antara Khairul Anam, Sekertaris I Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Jember, dengan Pamuji, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan.
Dalam sambutannya, Moh. Hasan menyambut gembira dengan adanya kerjasama yang telah resmi dijalin diantara kedua pihak. “Kami mengapresiasi langkah Pemkab Pacitan yang tidak hanya melaksanakan penandatanganan MoU, tapi langsung ditindaklanjuti dengan penandatanganan MoA sehingga kerjasama ini akan segera dapat diimplementasikan di lapangan,” puji Moh. Hasan. Rektor Universitas Jember dua periode ini lantas menawarkan kepakaran para dosen di Kampus Tegalboto di berbagai bidang, serta konsep program pembangunan berbasis desa, seperti yang sudah dilaksanakan di beberapa kabupaten di wilayah Besuki Raya.
Sementara itu dalam sambutan balasannya, Bupati Pacitan menjelaskan niatan kerjasama dengan Kampus Tegalboto diawali oleh laporan Kepala Dinas Pertanian seusai mengikuti kegiatan Cocoa Inovation Gathering yang diselenggarakan oleh Cocoa Inovations and Development Research Group (COINDEV), salah satu Kelompok Riset (KeRis) di Universitas Jember, bulan November tahun lalu. “Kebetulan Pacitan juga menjadi salah satu produsen kakao, namun perkembangannya belum menggembirakan. Oleh karena itu kami putuskan untuk menjalin kerjasama dengan Universitas Jember dalam rangka pengembangan tanaman coklat. Namun tidak hanya tanaman coklat saja, Pacitan juga punya kopi dan kelapa yang juga perlu pengembangan lebih lanjut,” jelas Indartato.
Indartato lantas menambahkan, kerjasama yang dibangun antara Pacitan dan Universitas Jember nantinya tidak hanya di bidang pertanian saja, namun diharapkan mampu membantu pengembangan Pacitan secara keseluruhan. “Kami masih menghadapi permasalahan kemiskinan yang angkanya masih di kisaran empat belas persen dari total jumlah penduduk. Kedua, angka rata-rata lama sekolah warga Pacitan masih bertahan di angka rata-rata tujuh tahun. Target kami, di tahun 2021 nanti angka kemiskinan berkurang menjadi dua belas persen, dan makin banyak warga kami yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Tentu kami butuh dukungan semua pihak termasuk Universitas Jember dalam rangka mencapai target tersebut,” imbuhnya.
Untuk diketahui, selain bakal fokus pada kerjasama dalam bidang pertanian, sebagai penyumbang tiga pulun persen produk domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Pacitan, Universitas Jember juga bekerjasama dengan kabupaten di ujung barat Jawa Timur ini di bidang pengembangan pendidikan, penerapan teknologi tepat guna serta wilayah percontohan (pilot project) berbagai riset yang sudah dilakukan oleh para peneliti di Kampus Tegalboto. “Bahkan dalam naskah perjanjian kerjasama juga sudah disepakati peluang pengiriman mahasiswa peserta program Kuliah Kerja Nyata ke Pacitan, jadi mahasiswa Universitas Jember tidak hanya melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata di wilayah Besuki Raya saja,” pungkas Moh. Hasan. (iim)
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]