Universitas Jember Siapkan 2.215 Kursi Mahasiswa Baru Melalui Jalur SNMPTN

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Jember, 7 Januari 2019

Universitas Jember merencanakan bakal menerima 2.215 mahasiswa baru dari jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) 2019. Jumlah ini sedikit menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu dimana Universitas Jember menerima 2.301 mahasiswa baru dari jalur SNMPTN 2018. Penurunan jumlah mahasiswa baru dari jalur SNMPTN ini selaras dengan kebijakan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang mengurangi kuota mahasiswa baru dari jalur SNMPTN. Jika tahun lalu Kemenristekdikti menetapkan aturan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) wajib menyediakan kuota mahasiswa baru minimal 30 persen dari jalur SNMPTN, kini kuotanya tinggal minimal 20 persen. Informasi ini disampaikan oleh Agung Purwanto, Kepala Humas dan Protokol Universitas Jember di Kampus Tegalboto (7/2).

“Tahun ini Universitas Jember menerapkan skema 3-5-2, yakni 30 persen mahasiswa baru akan diterima melalui jalur SNMPTN, 50 persen dari jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SBMPTN, sementara sisanya yang 20 persen dari jalur ujian mandiri Universitas Jember,” jelas Agung Purwanto. Untuk diketahui, di tahun 2018 lalu Universitas Jember memberlakukan skema 4-4-2, dimana 40 persen mahasiswa baru diterima dari jalur SNMPTN, 40 persen dari jalur SBMPTN dan sisanya dari jalur ujian mandiri Universitas Jember yang lebih dikenal sebagai Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Besuki Raya (SBMPTBR).

Agung lantas mengingatkan, siswa yang mengikuti pendaftaran di jalur SNMPTN 2019 hendaknya memikirkan baik-baik pilihan program studi yang akan dipilih. Pasalnya jika nanti diterima, maka otomatis yang bersangkutan tidak akan bisa mendaftarkan diri di jalur SBMPTN 2019. “Untuk itu siswa harus benar-benar mempertimbangkan masak-masak pemilihan program studi dan PTN-nya, akan lebih baik jika sedari awal sudah berkonsultasi dengan pihak sekolah dan orang tua. Apabila ingin tahu lebih banyak mengenai sebuah program studi dapat berkonsultasi dengan pihak PTN yang dituju. Jika pilihan siswa di Universitas Jember, jangan sungkan menghubungi kami di Humas secara langsung, maupun via media sosial yang ada,” tutur pria yang juga dosen di Program Studi Hubungan Internasional FISIP ini.

Dari data yang ada, pada SNMPTN 2018 lalu terdapat 30.833 siswa dari 2.624 sekolah di Indonesia yang memilih Universitas Jember sebagai tujuan melanjutkan kuliah. Jumlah ini meningkat dari jumlah pendaftar SNMPTN 2017 di Universitas Jember yang mencapai 27.441 siswa. Sementara itu dilihat dari jumlah peminat di jalur SNMPTN 2018, maka Program Studi Farmasi Universitas Jember paling banyak diminati di program studi di kelompok Sains dan Teknologi (Saintek), dengan 1.917 peminat. Disusul oleh Program Studi Kesehatan Masyarakat dengan 1.798 peminat, dan Program Studi Pendidikan Dokter dengan 1.403 peminat.

Sementara itu di kelompok Sosial Humaniora, Program Studi Manajemen di urutan pertama dengan 1.888 peminat. Disusul oleh Program Studi Akuntansi dengan 1.251 peminat dan Program Studi Ilmu Hukum dengan 948 peminat. “Selain itu perlu diingat, dalam SNMPTN 2019, ada lima program studi yang bisa dipilih di Universitas Jember Kampus Bondowoso, yakni Program Studi Ekonomi Syariah, PGSD, Ilmu Pertanian konsentrasi Perkebunan, dan Ilmu Gizi,” imbuh Agung Purwanto lagi. Universitas Jember juga membuka dua program studi baru yakni Program Studi Teknik Pertambangan, dan Program Studi Teknik Perminyakan yang sudah bisa dipilih di jalur SNMPTN.

Untuk diketahui, proses pendaftaran SNMPTN sudah dibuka sejak tanggal 4 Februari hingga berakhir di tanggal 14 Februari, sedangkan pengumuman seleksi jalur SNMPTN diagendakan pada tanggal 23 Maret 2019. “Bagi siswa yang gagal mengikuti SNMPTN tidak perlu berkecil hati, masih ada kesempatan dengan cara mendaftarkan diri melalui jalur SBMPTN 2019 yang pendaftaran seleksi Ujian Tulis Berbasis Komputer atau UTBK akan dibuka 1 Maret nanti. Bahkan bagi siswa peserta SNMPTN yang mungkin masih ragu bakal diterima atau tidak, juga dipersilahkan mendaftarkan diri mengikuti UTBK di jalur SBMPTN tanpa harus menunggu pengumuman SNMPTN,” pungkas Agung Purwanto. (iim)

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Skip to content