[:id][vc_row][vc_column][vc_column_text]
Lumajang 05 April 2019
Salah satu tantangan yang akan dihadapi oleh perawat, khususnya yang bertugas di Puskesmas adalah mampu melakukan kegiatan Penyelidikan Epidemiologi (PE). Penyelidikan Epidemiologi (PE) merupakan kegiatan yang bertujuan mengatasi masalah kesehatan, utamanya menanggulangi penyakit menular yang sedang terjadi di masyarakat, yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Umumnya KLB terjadi dengan sangat cepat, banyak orang yang terserang dan mencakup luas wilayah yang besar serta dapat menimbulkan kepanikan berbagai pihak. Pada situasi seperti ini diperlukan peran tenaga kesehatan, yang dapat bertindak tenang, profesional, berpegang pada dasar-dasar ilmiah, pendekatan sistematis dan berorientasi pada upaya penyelamatan dan pencegahan pada populasi yang mengalami KLB.
Untuk melatih mahasiswa mampu melakukan PE, Program Studi Diploma Keperawatan Universitas Jember Kampus Lumajang melakukan kegiatan praktek PE (5/4) yang masuk dalam mata kuliah Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas). Menurut Dwi Ochta Pebriyanti, dosen pendamping praktek, pada hakikatnya kegiatan praktek PE dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang berkaitan dengan masalah kesehatan yang sedang terjadi di masyarakat, yang kemudian disusun dalam laporan kegiatan PE.
‘’Jika kemarin mahasiswa melakukan windshield surveys dengan cara pengamatan saja, maka dalam praktek Penyelidikan Epidemiologi ini mahasiswa datang langsung ke rumah warga satu persatu untuk melakukan pengumpulan data yang meliputi faktor risiko perilaku dan lingkungan warga. Selain itu, kegiatan ini juga melatih mahasiswa berkomunikasi dengan masyarakat secara langsung,” jelas Dwi Ochta Pebriyanti.
Praktek PE kali ini dilakukan oleh 47 mahasiswa di Desa Denok Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang. Kegiatan ini dilakukan mahasiswa dengan cara memberikan pertanyaan dan melakukan observasi lingkungan rumah warga. Data yang dikumpulkan meliputi data demografi, lingkungan fisik, kondisi kesehatan umum, ibu hamil dan menyusui, serta sarana dan prasarana. Selain itu, ada tiga hal yang harus dipelajari dari PE yaitu frekuensi, distribusi dan determinasi suatu masalah kesehatan warga.
Bani Hasan Habibi selaku mahasiswa yang ditunjuk sebagai penanggung jawab kegiatan PE ini merasa beruntung karena telah menjadi bagian dari kegiatan ini. ‘’Saya sangat senang mengikui praktek PE, pasalnya dari sinilah saya dan teman-teman dapat belajar banyak, hingga bagaimana cara membangun bina hubungan saling percaya atau BHSP dengan warga. Praktek PE juga menjadi praktek berberapa mata kuliah seperti Surveilans Epidemiologi, Perencanaan Program Pemberantasan Penyakit, Evaluasi Program Perencanaan Penyakit, Penanggulangan Wabah Kejadian Luar Biasa dan Tindakan Pencegahan Penyakit Promotif dan Preventif,” ungkap Bani Hasan.
Manfaat praktek PE juga dirasakan warga Desa Denok, seperti yang diungkapkan oleh Siti Maysaroh. “Terimakasih kepada mahasiswa Universitas Jember Kampus Lumajang karena sudah berkunjung ke sini, kami banyak mendapatkan pengetahuan baru dari mahasiswa, tentunya saya berharap ke depannya mahasiswa bisa mengembangkan kegiatan ini lagi sehingga kami dapat hidup lebih bersih dan sehat lagi,” tutur Siti Maysaroh. (Tim Kampus Lumajang)
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][:]