[:id][vc_row][vc_column][vc_column_text]
Jember, 10 April 2019
Impian Letda. Kes dr. Muhammad Avin Zamroni untuk berkarir sebagai dokter di lingkungan militer selesai sudah. Pasalnya, putra pertama tiga bersaudara pasangan Alm. Abdul Basid dan Handayani ini baru saja selesai melakukan prosesi Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Jember di Gedung Soetardjo, (10/4).
“Saya bersyukur karena bisa melalui dua proses yang penuh dengan perjuangan. Proses pertama adalah proses selama saya menempuh pendidikan dan profesi Kedokteran di Universitas Jember dan yang kedua adalah proses seleksi Perwira Prajurit Karier TNI tahun 2018 lalu sebagai dokter di Angkatan Udara dengan pangkat Lenan Dua Kesehatan (Letda Kes),” ujar Avin saat diwawancara selepas pengambilan sumpah dokternya di Gedung Soetardjo Universitas Jember, (10/4).
Avin mengatakan, untuk menjadi seorang Perwira di lingkungan TNI AU sungguh tidak mudah. Karena selain harus melalui mekanisme seleksi yang amat sangat ketat, Avin juga harus bersaing dengan ratusan Sarjana Kedokteran lulusan dari kampus-kampus terbaik di Indonesia.
“Alhamdulillah semua tahapan seleksi mulai dari seleksi administrasi, tes akademik, tes ketahanan fisik saya selesaikan dengan baik. Selain itu juga ada tes mental dan tes ideologi terkait dengan bela negara,” ujar Avin.
Avin mengaku cukup percaya diri dalam mengikuti semua tahapan seleksi. Karena menurutnya, Kedokteran Universitas Jember namanya cukup dikenal baik di lingkungan TNI. Karena menurutnya, setiap tahun alumni dari Kedokteran Universitas Jember selalu ada yang lolos dalam seleksi calon Perwira Prajurit Karier TNI.
“Setelah ini saya masih harus mengikuti pendidkan lanjutan dasar kecabangan kesehatan di SKADRON Pendidikan 504 Wingdikum. Saya juga berencana untuk melanjutkan pendidikan saya pada spesisalis ortepedi,” pungkas Avin.
Sementara itu pada waktu yang sama pasangan suami-istri, Mardjito dan Wana Riyati juga tengah menuai rasa bahagia. Pasalnya, putri semata wayangnya dr. Kiky Martha juga baru saja diambil sumpahnya. Kiky yang merupakan mahasiswa penerima beasiswa program Bidikmisi telah berhasil mewujudkan mimpinya sejak kecil untuk menjadi seorang dokter.
“Sejak kecil saya bercita-cita ingin menjadi seorang dokter. Namun kondisi ekonomi sepertinya jauh dari kata layak untuk bisa kuliah di Kedokteran mengingat biayanya sangat mahal. Alhamdulillah saya mendapatkan Beasiswa Bidikmisi sehingga saya bisa menjadi dokter seperti saat ini,” ujar Kiky.
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][:]