[:id]Out of The Box dan Berani Keluar Dari Zona Nyaman, Kunci Berwirausaha[:]

[:id][vc_row][vc_column][vc_column_text]

Lumajang 12 April 2019

Berpikir Out Of The Box dan berani keluar dari zona nyaman adalah salah satu kunci agar sukses dalam berwirausaha, termasuk berwirausaha di bidang jasa pelayanan kesehatan. Pesan ini disampaikan oleh Wajan Juni Udjianti, dosen, perawat, sekaligus pemilik jasa layanan kesehatan kepada 200 mahasiswa Program Studi Diploma Keperawatan Universitas Jember Kampus Lumajang. Para mahasiswa ini hadir di aula kampus setempat dalam rangka mengikuti kegiatan kuliah tamu bertema Strategi Usaha Jasa Layanan Bidang Keperawatan (12/4).

Menurut Wajan Juni Udjianti, yang dimaksudkan dengan Out of The Box adalah selalu memiliki ide kreatif yang berbeda dengan orang lain. Sementara berani keluar dari zona nyaman adalah tidak cepat puas dengan hasil yang sudah diperoleh. “Di era millineal seperti saat ini, mahasiswa keperawatan harus percaya diri untuk berwirausaha, jadi tidak hanya berorientasi bekerja sebagai perawat di rumah sakit atau klinik kesehatan saja,” ujar Wajan Juni Udjianti yang merupakan praktisi home care dalam perawatan luka dan stoma, selain itu juga dosen dan pelatih bidang perawatan luka dan ostomycare.

Perawat asal Bali ini lantas meminta agar mahasiswa Program Studi Diploma Keperawatan Universitas Jember Kampus Lumajang tidak takut mencoba berwirausaha. “Tentu akan banyak lika-liku, tantangan dan masalah yang harus dihadapi namun camkan, perawat sekaligus entrepreneur sejati itu tidak akan menunggu peluang, tapi justru mencari peluang,” imbuh Wajan Juni Udjianti lagi.

Oleh karena itu Wajan Juni Udjianti setuju langkah Program Studi Diploma Keperawatan Universitas Jember Kampus Lumajang yang berusaha menanamkan jiwa kewirausahaan kepada mahasiswanya sejak dini. Pasalnya kalau tidak dimulai sejak awal, maka kita tidak akan pernah tahu apakah ide bisnis kita berhasil atau tidak. Caranya dengan mulai menyusun strategi usaha, memunculkan keunggulan, menentukan target market serta mengidentifikasi kelemahan kita.

Kampus diharapkan memberikan fasilitas dan informasi tentang konsep kewirausahaan dan strategi bisnis dalam menjalankan usaha dibidang jasa layanan keperawatan, agar dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan usaha dibidang jasa Layanan keperawatan. Di akhir pemaparannya, Wajan Juni Udjianti menyampaikan bahwa kalau kita ingin dikenal kita harus jadi yang pertama atau Be First, membuat suatu hal yang berbeda dengan yang lain alias Be Different. Dan yang terakhir  harus selalu melakukan yang terbaik yakni Be Best.

Di kesempatan yang sama, Mashuri, dosen sekaligus ketua panitia kegiatan mengungkapkan, bahwa mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori namun juga dilatih mewujudkan ide-ide wirausahanya. “Kami meminta mahasiswa membuat proposal wirausaha berdasarkan kegiatan Focus Group Discussion yang dilakukan, proposal tadi lantas akan di periksa oleh dosen tamu. Salah satu contohnya ada kelompok mahasiswa yang mengajukan jasa layanan kesehatan berupa Home Geriatric Hiegiene Center, usaha jasa perawatan bagi kalangan lanjut usia,” ungkap Mashuri.

Mashuri lantas melanjutkan ‘’Minggu kemarin mahasiswa kami ajak belajar melihat langsung bagaimana sebuah usaha jasa dibidang keperawatan dijalankan di Wound Center Madura. Kali ini mahasiswa kami ajak untuk belajar bagaimana seorang wirausaha merencanakan, mengimplementasikan dan mengevaluasi program usaha yang akan dipilihnya,” jelas Mashuri.

Dengan adanya kuliah tamu ini diharapkan nantinya lulusan Program Studi Diploma Keperawatan Universitas Jember Kampus Lumajang tidak ada yang menganggur selepas lulus. Apalagi saat ini Program Studi Diploma Keperawatan Universitas Jember Kampus Lumajang, tengah  mengagas kurikulum tentang ilmu kewirausahaan yang berfokus pada bidang usaha jasa layanan keperawatan.

Adanya kuliah tamu kewirausahaan disambut positif oleh mahasiswa, seperti yang disampaikan oleh Amirus Zamroni. ‘’Saya senang ambil bagian dalam kegiatan ini, karena banyak ilmu yang kami dapatkan seperti bagaimana berpikir kritis, mencari peluang, dan berani keluar melompat lebih tinggi. Itu yang harus ada di dalam benak kita sebagai calon perawat. Tidak hanya mengandalkan gaji saja, tapi harus mencari inovasi, baru menawarkan layanan perawatan langsung beranggung jawab seacara langsung kepada klien agar kita menjadi perawat yang handal dan wirausaha yang sukses,” harap Amirus Zamroni. (Tim Kampus Lumajang)

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][:]

Skip to content