[:id][vc_row][vc_column][vc_column_text]
Jember, 10 Mei 2019
Ramadhan hendaknya menjadi momentum bagi kaum muslimin untuk kembali ke masjid. Kembali ke masjid ini dimaknai dengan gerakan memakmurkan masjid dengan cara selalu melaksanakan sholat lima waktu di masjid. Kedua, menjadikan masjid sebagai pusat kajian agama dan diskusi terkait berbagai permasalahan ummat. Dan jika kaum muslimin memakmurkan, masjid maka niscaya Allah SWT akan memberikan pertolongan. Pasalnya seperti yang sudah disabdakan dalam hadist qudsi, masjid adalah rumah Allah SWT, dan tentu saja siapa yang menjadi tamu Allah SWT akan dihormati oleh Allah SWT.
Taushiyah ini disampaikan oleh KH. Mushodiq Fikri, pengasuh Pondok Pesantren Riyadhus Sholihin, Jember, kala menjadi pemateri dalam kegiatan Tabligh Akbar bersama keluarga besar Universitas Jember yang digelar di Masjid Al Hikmah Kampus Tegalboto (10/5). “Masjid itu rumah Allah SWT, masjid itu kantornya Rasulullah SAW. Jadi, mari kita jadikan momentum Ramadhan sebagai momen kaum muslimin untuk kembali ke masjid karena sejatinya kebangkitan kaum muslimin berawal dari masjid,” tutur kyai yang akrab dipanggil Gus Fikri ini.
Alumnus FISIP Universitas Jember ini lantas mengapresiasi langkah almamaternya yang istiqomah memakmurkan masjid Al Hikmah melalui berbagai kegiatan yang dimotori oleh para mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Kerokhanian Islam Lembaga Dakwah Kampus (LDK). “Sebagai lembaga pendidikan tinggi, saya berharap Universitas Jember tidak sekedar mencetak sarjana saja, tapi juga mencetak lulusan yang muttaqin dan mukminin. Saya berharap ada lulusan Kampus Tegalboto yang meniru sosok Ibnu Khaldun, sosiolog yang juga penghafal Al Qur’an, seperti sosok Ibnu Sina yang dokter tapi juga sekaligus ulama,” ujar Gus Fikri.
Harapan KH. Mushodiq Fikri disambut hangat oleh Abdul Majid, pembina LDK dan pengurus takmir Masjid Al Hikmah. Menurut Abdul Majid, selama ini LDK dan pengurus takmir Masjid Al Hikmah sudah memiliki berbagai program yang menjadikan Masjid Al Hikmah sebagai pusatnya. “Di bulan Ramadhan ini setiap selesai sholat dhuhur ada Kultum, sementara di ba’dha Ashar rutin diadakan kajian berbagai kitab kuning sambil menunggu adzan magrib seperti kitab Fathul Qorib, kitab Taqrib, kitab Ta’lim Muta’alim dan lainnya. Dan setiap harinya Masjid Al Hikmah menyediakan takjil bagi 300 hingga 400 orang,” jelas Abdul Majid.
Pria yang juga Wakil Dekan III Fakultas Pertanian ini lantas menambahkan, kegiatan di Masjid Al Hikmah lantas berlanjut dengan tarawih, tadarus hingga iktikaf dan sahur bersama. Selain itu di setiap hari Jumat diselenggarakan kegiatan khotmil Qur’an juz 30 yang diselenggarakan oleh Komunitas Pecinta Al Qur’an (Kompaq). “Khusus selama bulan Ramadhan ini, kami mendatangkan para imam sholat tarawih dari Darul Qur’an Jakarta. Dan di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan kegiatan iktikaf makin digiatkan, termasuk juga acara pengajian setiap Jumat pagi dengan menghadirkan para kyai dan ulama di Jember dan sekitarnya,” imbuh Abdul Majid.
Sementara itu dalam sambutannya, Prof. M. Sulthon, Wakil Rektor III menegaskan bahwa Universitas Jember konsisten dalam mempertahankan tradisi baik seperti pengajian setiap hari Jumat di setiap bulan Ramadhan dan di kesempatan lainnya. “Ramadhan bulan yang tepat untuk meningkatkan ketaqwaan kita. Namun tentu saja untuk meningkatkan ketaqwaan tadi perlu ilmu, oleh karena itu Universitas Jember melalui LDK dan pengurus Takmir Masjid Al Hikmah mengundang para ulama seperti Gus Fikri untuk memberikan taushiyah dan ilmu agar segenap keluarga besar Universitas Jember dapat menjalani berbagai ibadah di bulan Ramadhan dengan baik, selamat dunia akhirat,” pungkas Wakil Rektor III Universitas Jember. (iim)
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][:]