Erwinda, Penerima Beasiswa Bidikmisi Yang Meraih IPK Tertinggi

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Jember, 31 Agustus 2019

Binar kegembiraan terpancar jelas di wajah Erwinda Viantasari yang hari Sabtu (31/8) menjadi salah satu dari 900 wisudawan Universitas Jember periode I tahun akademik 2019.2010. Winda, begitu panggilan akrabnya, resmi lulus dari Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember dan meraih gelar Sarjana Pendidikan. Bukan hanya itu saja, gadis asli Bangorejo, Banyuwangi ini meraih predikat sebagai peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi, yakni 3,92. Yang lebih luar biasa, Winda adalah penerima Beasiswa Bidikmisi.

“Sewaktu duduk di SMPN 2 Bangorejo, Banyuwangi, saya sudah hampir putus sekolah karena orang tua tidak mampu lagi membiayai sekolah. Tapi karena prestasi saya yang baik maka guru-guru di SMPN 2 Bangorejo sepakat mendaftarkan saya ke SMAN 1 Genteng Banyuwangi yang merupakan sekolah favorit. Jadi selama sekolah di tingkat SMP hingga SMA saya selalu mendapatkan keringanan biaya karena berprestasi,” kisah Winda mengingat masa sekolahnya dulu.

Winda memang berasal dari keluarga kurang mampu, maklum orang tuanya, pasangan Pairin dan Siti Atiqah hanyalah buruh tani yang lebih banyak bekerja saat ada orang yang membutuhkan tenaga mereka. Sementara tanah seperempat hektar milik keluarga juga tidak bisa dijadikan sebagai sandaran utama untuk hidup. Tetapi Winda memang siswa yang penuh prestasi. Kala duduk di SMPN 2 Bangorejo, Winda selalu menempati rangking pertama secara paralel di sekolahnya selama lima semester berturut-turut hingga lulus. Begitu juga saat belajar di SMAN 1 Genteng, Winda masuk dalam kelas unggulan dan namanya jadi langganan selalu masuk dalam deretan tiga besar siswa terbaik di SMAN 1 Genteng.

“Saat duduk di SMA saya juga meraih juara pertama Olimpiade Teknologi Informasi dan Komunikasi se Kabupaten Banyuwangi. Namun yang paling membekas adalah saat saya meraih juara dua lomba desain batik khas Banyuwangi, walau hanya dapat juara kedua tetapi desain batik karya saya menjadi batik resmi SMAN 1 Genteng hingga kini,” ungkap anak bungsu dari dua bersaudara ini. Ternyata prestasi Winda berlanjut saat dirinya menuntut ilmu di Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember. Winda meraih peringkat 10 besar di ajang Olimpiade Sains Nasional 2017 di Yogyakarta. Winda juga masuk dalam tim Olimpiade Nasional MIPA Universitas Jember tahun 2019 lalu.

Beasiswa Bidikmisi memang bak dewa penyelamat bagi Winda, sebab awalnya Winda sempat ragu melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi karena terbentur biaya. Namun dorongan dari para gurunya dan fasilitas beasiswa Bidikmisi dari pemerintah melalui Kemenristekdikti membuka masa depan yang lebih cerah baginya. “Alhamdulillah saya mendapatkan beasiswa Bidikmisi, mungkin saya tidak bisa seperti saat ini jika tidak mendapatkan bantuan dari Kemenristekdikti,” tutur Winda penuh haru saat ditemui di sela-sela acara wisuda di Gedung Soetardjo Kampus Tegalboto.

Walaupun sudah mendapatkan beasiswa Bidikmisi, bukan berarti perjuangan Winda berakhir. Uang bulanan sejumlah 650 ribu rupiah harus dipergunakan sebaik-baiknya agar cukup untuk hidup di Jember. “Saya hanya minta uang ke orang tua untuk keperluan yang sangat mendesak, untuk menutupi kebutuhan sehari-hari maka semenjak semester tiga hingga hampir lulus kuliah, saya memberikan pelajaran tambahan bagi siswa SD hingga SMA. Lumayan sekali tatap muka bisa dapat 25 ribu rupiah sampai 50 ribu rupiah tergantung pada materi yang diajarkan,” kata gadis berjilbab yang menyelesaikan kuliahnya selama 3 tahun, 9 bulan dan 5 hari ini.

Prestasi Winda mendapatkan apresiasi, termasuk dari Moh. Hasan, Rektor Universitas Jember. Dalam sambutan wisudanya, dirinya menjelaskan bahwa dalam wisuda Universitas Jember periode I tahun akademik 2019/2020 ini terdapat 900 wisudawan dimana 376 lulusan adalah penerima beasiswa dari berbagai sumber, seperti beasiswa Bidikmisi, beasiswa Bank Indonesia, beasiswa Lippo dan lainnya. “Pemberian beasiswa dari pemerintah maupun swasta terbukti mampu memberikan kesempatan bagi anak bangsa yang berprestasi untuk menuntut ilmu di bangku perguruan tinggi. Dan tahun ini, Universitas Jember menyalurkan beasiswa Bidikmisi bagi 1.700-an mahasiswa di Kampus Tegalboto,” ujarnya.

 “Sedari kecil saya memang bercita-cita jadi guru. Oleh karena itu saya memilih kuliah di FKIP Universitas Jember. Sebab saya ingin mendidik anak-anak agar mampu meraih cita-citanya, terutama anak-anak yang kurang mampu seperti saya. Sebab jika kita mau berusaha keras dan berdoa, maka tidak ada yang mungkin, insyaallah selalu ada jalan,” pesan Winda mengakhiri percakapan. Beasiswa Bidikmisi memang telah terbukti mampu mengantarkan Winda dan anak bangsa lainya mencapai sebagian dari cita-citanya.  (iim)

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Skip to content