[vc_row][vc_column][vc_column_text]
Jember, 17 September 2019
Pusat Kuliah Kerja Nyata (KKN) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Jember mengagas adanya KKN Kolaboratif di Jawa Timur. Gagasan KKN kolaboratif ini hadir untuk menjawab permintaan Gubernur Jawa Timur, yang mengharapkan agar kegiatan KKN yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi Negeri (PTS) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi warga Jawa Timur, khususnya warga perdesaan. Untuk mengkonkritkan gagasan KKN Kolaboratif, Pusat KKN LP2M Universitas Jember menggelar rapat koordinasi dengan Pusat KKN LP2M PTN di Jawa Timur, dan PTS di wilayah Besuki Raya (17-18/9).
Rapat koordinasi dibuka secara resmi oleh Moh. Hasan, Rektor Universitas Jember di ruang pertemuan lantai 2 Gedung Rektorat dr. R. Achmad. “Dalam pertemuan Forum Rektor PTN se Jawa Timur bulan Juli lalu di Universitas Trunojoyo Madura, Gubernur Jawa Timur turut hadir. Dalam kesempatan ini Ibu Khofifah menyampaikan bahwa program KKN yang dilakukan oleh PTN dan PTS di Jawa Timur sangat strategis dijadikan sebagai salah satu alat untuk menjawab berbagai masalah yang ada di Jawa Timur, khususnya di perdesaan. Untuk itu Gubernur Jawa Timur berharap ada program KKN bersama yang solutif dan berkesinambungan,” jelas Moh. Hasan memulai penjelasannya.
Oleh karena itu Rektor Universitas Jember berharap kegiatan rapat koordinasi Pusat KKN hari ini akan menghasilkan rumusan KKN Kolaboratif Jawa Timur yang konkrit dan dapat segera diaplikasikan. Moh. Hasan membayangkan jika program KKN sebuah perguruan tinggi akan diteruskan oleh perguruan tinggi lainnya maka manfaatnya makin nyata bagi warga sekitar. “Dari pengalaman di Universitas Jember, banyak desa yang tidak mau ditinggal oleh mahasiswa setelah masa KKN usai, mereka tetap berharap ada pendampingan secara kontinyu. Oleh karena itu Pusat KKN LP2M Kampus Tegalboto tengah menyusun model KKN baru, dimana mahasiswa akan datang ke desa setiap hari Sabtu dan Minggu, nanti jika sudah memenuhi jam kegiatan tertentu maka bisa disamakan dengan mengikuti KKN reguler. Jadi tidak perlu menunggu jadwal KKN reguler agar program KKN kami terus berkesinambungan,” imbuh Moh. Hasan.
Sementara itu Prof. Achmad Subagyo, Ketua LP2M Universitas Jember dalam laporannya mengusulkan agar KKN Kolaboratif Jawa Timur nantinya mengangkat satu tema spesifik dan dilakukan di beberapa kawasan di Jawa Timur, misalnya KKN Kolaboratif di wilayah Madura, Tapal Kuda dan Mataraman. “Masing-masing institusi tentu sudah punya model dan tujuan KKN yang menyesuaikan dengan kekhasan masing-masing perguruan tinggi, nah rapat koordinasi hari ini bertujuan menyamakan persepsi dan merumuskan bentuk KKN bersama Jawa Timur yang kolaboratif, tematik, inovatif dan berkelanjutan,” katanya.
Dalam sesi diskusi, Hermanto Rohman, Koordinator Program Pemberdayaan Masyarakat LP2M Universitas Jember menawarkan kepada perwakilan LP2M yang hadir untuk menentukan lokasi dan tema KKN yang akan diusung dalam KKN Kolaboratif Jawa Timur. Penentuan lokasi dan tema ini berbasis pada isu strategis pembangunan daerah maupun hasil riset perguruan tinggi yang ada. Kemudian mengidentifikasi peran masing-masing stakeholders dan diakhiri dengan menentukan model kolaborasi. “Kami mengusulkan fokus KKN Kolaboratif Jawa Timur ada di tiga aspek yaitu aspek pemenuhan pelayanan dasar sosial seperti kesehatan dan pendidikan. Kemudian aspek ketahanan ekonomi dengan membangun semangat wirausaha dan membangun produk unggulan desa. Ketiga adalah aspek ekologi yang meliputi peningkatan kualitas lingkungan dan mitigasi bencana,” ungkap Hermanto Rohman.
Selain membahas model KKN Kolaboratif Jawa Timur, rencananya, hari kedua rapat koordinasi akan diisi dengan kunjungan ke Desa Glingseran Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso yang merupakan Desa Wisata binaan Universitas Jember. Desa Glingseran terkenal sebagai Desa Wisata Dewi Rengganis yang awal mula pendiriannya diinisiasi oleh mahasiswa KKN Universitas Jember. Perwakilan koordinator KKN LP2M yang hadir antara lain dari Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Airlangga Surabaya, ITS Surabaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya, IAIN Jember dan tuan rumah Universitas Jember. Sementara dari kalangan PTS diantaranya Universitas Islam Jember, Universitas Muhammadiyah Jember dan IKIP PGRI Jember. (iim)
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]