Resep Munti Raih IPK Nyaris Sempurna, Belajar Dan Berdoa

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Lumajang, 20 Oktober 2019

Seperti layaknya acara wisuda, upacara Wisuda Periode II tahun akademik 2019/2020 Universitas Jember yang digelar di Gedung Soetardjo pada Sabtu lalu (19/10) berlangsung semarak. Raut wajah bahagia terpancar dari wisudawan bersama keluarganya. Salah satunya dirasakan juga oleh Muntiyatul Choiro Safitri, AMd.Kep., wisudawan dari Program Studi Diploma Tiga Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember Kampus Lumajang. Betapa tidak, selain sukses menamatkan pendidikan diplomanya, Munti, begitu dirinya akrab disapa berhasil meraih predikat lulus cum laude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,99 atau nyaris sempurna !

“Alhamdulillah, sebenarnya tidak menyangka bakal lulus dengan predikat cum laude sebab saya merasa cara belajar saya biasa-biasa saja. Saya hanya berusaha memperhatikan dan memahami setiap penjelasan dosen, serta sedapat mungkin mencatat hal-hal yang penting yang mungkin tidak ada dalam pemaparan tertulis dosen saat mengajar. Selebihnya yah berdoa, memperbanyak ibadah sunnah dan tawakkal seperti pesan kedua orang tua,” ungkap Munti saat ditanya apa resepnya sehingga bisa berprestasi.

Kedua orang tua Munti, pasangan Suwono dan Lilik Fitrotul Ain memang mendukung penuh kiprah anak semata wayangnya ini, walaupun dengan segala keterbatasan yang ada. Termasuk mendukung Munti yang sejak awal memang ingin menjadi perawat. “Sejak awal SMA saya sudah bercita-cita kuliah di Program Studi Diploma Tiga Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember Kampus Lumajang yang waktu itu masih bernama Akademi Keperawatan Lumajang, gara-garanya ada kakak sepupu yang juga kuliah di sana,” ujar Munti yang masuk kuliah di tahun 2016 lalu.

Pilihan Munti jadi perawat sempat berubah arah saat akan lulus dari bangku SMA, sebab Munti yang suka dengan pelajaran matematika ini tertarik masuk Program Studi Statistik di jalur SNMPTN. “Waktu itu saya ingin membantu meringankan beban orang tua dengan melamar sebagai calon penerima beasiswa Bidikmisi sebab Bapak hanya berprofesi sebagai penjual tahu. Sayangnya baik di jalur SNMPTN maupun SBMPTN saya gagal. Akhirnya memang Allah SWT menakdirkan saya masuk ke Diploma Keperawatan sesuai cita-cita awal,” kata gadis yang menyelesaikan kuliah selama 2 tahun, 10 bulan dan 12 hari ini.

Seusai diwisuda, Munti ingin langsung bekerja, sambil melihat kesempatan untuk kuliah lagi sebab gadis berjilbab ini ingin memperdalam ilmu keperawatan. “Buat adik-adik kelas, pesan saya teruslah giat belajar, harus mandiri jangan bergantung pada catatan kawan. Ingat, jauhi perbuatan curang dan yang paling penting selalu berdoa, memperbanyak ibadah sunnah dan ber-tawakkal,” pungkas Munti. (Tim UNEJ Lumajang/iim)

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Skip to content