Jember, 23 Januari 2020
Universitas Jember melalui Bagian Humas dan Protokol memberikan konsultasi mengenai seluk beluk penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi bagi siswa di Banyuwangi (22/1). Pemberian konsultasi ini dilakukan dalam kegiatan Edu Fair Banyuwangi 2020 yang digelar di gedung Wanita Banyuwangi. Ratusan siswa tampak antusias memenuhi stand Universitas Jember guna menanyakan berbagai hal terkait penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) baik melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan ujian mandiri. Tidak hanya siswa, beberapa guru juga mengajukan pertanyaan.
Menurut Rokhmad Hidayanto, Kepala Sub Bagian Humas Universitas Jember yang hadir langsung memberikan konsultasi, pertanyaan yang diminta oleh siswa banyak berkisar pada informasi mengenai profil program studi. “Banyak siswa yang ingin tahu akan belajar apa di sebuah program studi tertentu, akan jadi apa setelah lulus beserta prospek kerja ke depannya. Melihat antusiasme siswa terkait profil program studi yang tinggi ini, kami berencana menjalin kerjasama dengan para guru BK di Banyuwangi. Kami akan memberikan informasi mengenai profil program studi kepada guru yang kami harapkan meneruskan ke siswa, sehingga sejak dini siswa sudah tahu profil semua program studi agar nanti pada saat tiba waktunya mendaftarkan diri ke perguruan tinggi tidak bingung,” jelas Rokhmad Hidayanto.
Keingintahuan mengenai profil program studi diantaranya ditunjukkan oleh Joseph, siswa SMAN Giri Banyuwangi. Joseph mengaku tertarik kuliah di program studi yang ada kaitan dengan lingkungan. “Saya tertarik kuliah di Fakultas Pertanian atau Fakultas Teknologi Pertanian, tapi juga pengen kuliah di program studi yang berkaitan dengan alam seperti Program Studi Biologi atau Program Studi Teknik Lingkungan. Makanya datang ke Edu Fair ini supaya mendapatkan informasi mengenai profil program studi yang ada di Universitas Jember,” tutur siswa berkacamata ini. Pertanyaan yang banyak diajukan juga terkait program studi baru di Kampus Tegalboto.
Sementara itu dalam sambutan pembukaannya, Siswadji dari Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Banyuwangi, mengharapkan agar adanya Edu Fair Banyuwangi 2020 dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh siswa dan guru untuk mencari informasi terkait pendidikan tinggi. Siswadji juga mengapresiasi konsistensi Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Banyuwangi dalam menyelenggarakan kegiatan Edu Fair yang tahun ini memasuki penyelenggaraan tahun ke sebelas. “Saya usul agar penyelenggaraan Edu Fair tahun depan diselenggarakan selama tiga hari di beberapa lokasi berbeda, mengingat luasnya wilayah Banyuwangi. Tujuannya agar memudahkan siswa dan guru mengunjungi Edu Fair,” harap Siswadji. Sebagai informasi, Edu Fair Banyuwangi 2020 diikuti oleh 80 peserta yang merupakan perguruan tinggi negeri dan swasta dari berbagai kota di Indonesia. (iim)