Jember, 25 Februari 2020
Keberhasialan Universitas Jember mendampingi desa binaan melalui program KKN Tematik akan terus dilanjutkan. Hal ini ditandai dengan di launchingnya program KKN Tematik BUMDes Sukses oleh Rektor Universitas Jember Iwan Taruna di aula lantai 2 Kantor Pusat Universitas Jember, (25/2). Acara ini juga dihadiri oleh Febrian Alyuswan Kasubdit Pengembangan Usaha BUMDes Kemendesa serta wakil direktur USAID, Huda Hafas selaku mitra kunci.
“Dari waktu kewaktu program KKN selalu berubah. Dulu jaman saya kuliah, KKN biasanya membangun tugu sebagai penanda bahwa pernah ada mahasiswa KKN disana. Namun sekarang KKN ini didorong agar memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan nasional. Salah satunya dengan melakukan pendampingan dalam mengembangkan potensi desa dalam bentuk BUMDes,” ujar Rektor Universitas Jember Iwan Taruna saat melaunching KKN Tematik BUMDes Sukses.
Dalam kesempatan itu Iwan mengatakan, untuk mewujudkan desa mandiri diperlukan sinergi lintas kementrian. Salah satu sinergi yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan program mahasiswa KKN dengan program Kemendesa.
“Sinergi antara Kemendikbud dan Kemendesa melalui mahasiswa KKN ini akan memberikan daya ungkit yang luar biasa. Karena ide-ide atau gagasan baru yang dikembangkan melalui program KKN Tematik ini bisa saja dijadikan acuan untuk pengembangan BUMDes di Jember atau bisa jadi digunakan Kemendesa untuk kepentingan nasional,” imbuhnya.
Lebih jauh Iwan menjelaskan, seiring berkembangnya paradigma kampus merdeka bisa jadi ke depan masa waktu KKN akan semakin panjang. Karena dalam paradigma kampus merdeka mahasiswa dapat belajar diluar kampus sampai 3 semester.
“Salah satunya melalui program KKN. Kemungkinan masa yang akan datang lama KKN bisa ditambah menjadi 6 bulan. Sehingga mahasiswa betul-betul melakukan pendampingan dan pengembangan desa mulai dari perencanaan dan pelaksanaan,” jelas Iwan.
Sementara itu menurut Prof. Achmad Subagio, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Jember, setiap tahun Universitas Jember menerjunkan 4500 mahasiswa dalam program KKN Tematik. Mereka tersebar diseluruh desa binaan Universitas Jember termasuk beberapa desa di Kabupaten Pangkeb dan Bangka Barat.
“Sayangnya untuk tahun ini KKN ke wilayah Pangkeb dan Bangka Barat sementara kita hentikan dulu. Padahal pemerintah daerah disana sangat berharap Universitas Jember terus mengirimkan mahasiswa KKN untuk mengembangkan potensi desa mereka,”
Subagio mengaku, selama ini masyarakat benar-benar merasakan manfaat keberadaan mahasiswa KKN di desa mereka. Karena mahasiswa KKN Tematik Universitas Jember mampu mendongkrak potensi dan sosial ekonomi masyarakat di desa binaan.
“Bahkan ada salah satu desa sampai bertanya mereka salah apa pada Universitas Jember sehingga tidak ada lagi penempatan mahasiswa KKN di sana. Ini adalah respon bahwa keberadaan Universitas Jember benar-benar membawa perubahan positif,” pungkas Subagio.