Jember, 24 Maret 2020
Berkembangnya Covid-19 membuat masyarakat memburu Hand Sanitizer, bahkan banyak yang berusaha membuatnya sendiri. Sebenarnya pemakaian Hand Sanitizer diperlukan saat kita sedang melakukan perjalanan atau di kondisi dimana air susah didapat. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir lebih disarankan. Banyaknya masyarakat yang berburu Hand Sanitizer membuat harganya melonjak, bahkan bahan pembuatan Hand Sanitizer seperti alkohol pun turut melambung.
“Masyarakat harus bijak dalam menggunakan Hand Sanitizer sebab jika dipakai terlalu banyak maka bagi yang kebetulan memiliki alergi akan membuat gatal dan iritasi. Jika mencuci tangan dengan sabun dan air masih dapat dilakukan, maka sebaiknya cuci tangan dengan sabun dan dengan air mengalir,” tutur Sholihatus Sallama, teknisi laboran di Laboratorium Farmasetika Fakultas Farmasi Universitas Jember. Sholihatus Sallama ditemui tengah sibuk membuat Hand Sanitizer guna keperluan internal Kampus Tegalboto (24/3). Laboran senior ini juga memperingatkan masyarakat yang membuat Hand Sanitizer dalam jumlah banyak untuk berhati-hati menjaga diri, mengingat bahan baku berupa alkohol dapat berefek negatif bagi kesehatan. “Uap alkohol yang terhirup dalam jumlah banyak beresiko bagi kesehatan,” imbuhnya.
Untuk diketahui, Fakultas Farmasi Universitas Jember memproduksi Hand Sanitizer, namun saat ini hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan internal kampus dan beberapa mitra Universitas Jember seperti pihak perbankan yang membuka kantor layanan di areal kampus. “Kami mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku, alkohol yang awalnya seliter seharga 40 ribu hingga 50 ribu rupiah kini menjadi 125 ribu hingga 150 ribu rupiah. Itu pun kadang barangnya tidak ada, atau ada pembatasan pembelian. Belum lagi botol spray ukuran 60 mililiter yang awalnya seharga 3 ribu rupiah sudah dijual 7 ribu rupiah,” keluh Sholihatus Sallama. (iim)