Jember, 8 April 2020
Bupati Jember, Faida, meminta agar para dokter lulusan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Jember yang baru disumpah dan dilantik bersedia ditugaskan di beberapa fasilitas kesehatan di Jember untuk menangani Covid-19 di Jember. Informasi ini disampaikan oleh dr. Cholis Abrori, M.Kes., M.Pd.Ked., Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Universitas Jember saat mendampingi Dekan FK menerima bantuan dari pengurus Keluarga Alumni Universitas Jember (8/4). Para dokter yang baru dilantik ini nantinya akan ditempatkan di rumah sakit dan fasilitas Puskesmas di Jember.
“Dekan FK Universitas Jember telah menerima permintaan dari Bupati Jember, yang meminta para dokter yang baru dilantik agar bersedia bertugas di Jember guna menangani pandemi Covid-19. Permintaan ini kami tindaklanjuti dengan mengirimkan data para dokter yang baru dilantik, sebab nantinya Pemkab Jember sendiri yang akan menghubungi mereka. Dari data kami, ada 62 dokter yang baru dilantik yang merupakan lulusan tiga periode pelantikan terakhir, termasuk 28 dokter yang dilantik secara online pada tanggal 27 Maret 2020 lalu,” jelas dr. Cholis Abrori, M.Kes., M.Pd.Ked.
Dosen yang juga Ketua Pojok Siaga Corona Virus 19 (Pos Covid) ini menambahkan, FK Universitas Jember juga akan mengusulkan kepada Kemenkes RI agar tugas penanganan pandemi Covid-19 di Jember yang dilakukan oleh para dokter lulusan FK Universitas Jember dicatat sebagai bagian dari masa internsip mereka. “Kami tengah mengajukan permohonan kepada Komite Internsip Dokter Indonesia, agar nantinya selama para dokter menjalani tugas menangani pandemi Covid-19 di Jember, dapat diakui sebagai masa internsip,” jelas dr. Cholis Abrori, M.Kes., M.Pd.Ked. Untuk diketahui, para dokter yang baru dilantik wajib menjalani masa internsip selama satu tahun di rumah sakit sebelum dapat berpraktek.
Dalam kesempatan yang sama, dr. Cholis Abrori, M.Kes., M.Pd.Ked., menyampaikan, selama seminggu lalu Pos Covid Universitas Jember telah melayani 370 orang yang melakukan konsultasi, baik secara daring maupun luring. Mereka adalah dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan dan warga Jember. “Khusus yang melakukan konsultasi secara daring kami berikan pertanyaan yang dapat diisi sebagai bentuk self assesment. Dari jawaban tadi, kami kemudian memberikan solusinya,” tutur dokter asal Banyuwangi ini. “Oleh karena itu kami menyampaikan terima kasih kepada Kauje yang ini telah memberikan bantuan berupa masker medis dan masker kain, handsanitizer, desinfektan serta vitamin,” pungkasnya. (iim)