Jember, 15 April 2020
Sebanyak 22 dokter gigi lulusan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Jember melaksanakan kegiatan penyumpahan dan pelantikan dokter gigi baru secara daring (15/4). Dekan FKG Universitas Jember memimpin pembacaan sumpah yang diikuti oleh para dokter gigi yang ada di Malang, Surabaya, Wonosobo, Tabanan, hingga Abepura di Provinsi Papua. Walaupun disumpah dan dilantik secara daring, tahapan wajib yang harus diikuti oleh setiap dokter gigi baru ini tetap berlangsung khidmat bahkan haru. Jalannya kegiatan penyumpahan dan pelantikan dokter gigi baru ke 94 periode III tahun akademik 2019/2020 disiarkan secara live di akun youtube Universitas Jember dan instagram FKG Universitas Jember.
“Disumpah secara daring mungkin tak pernah terlintas dalam rencana kita, tetapi berkembangnya pandemi Covid-19 membuat social dan physical distancing mau tidak mau harus kita lakukan. Saya berharap kondisi saat ini justru menjadi penyemangat bagi para dokter gigi baru. Sebab dokter gigi yang tangguh lahir justru dari gelora ombak tantangan. Kedua, segera bhaktikan kemampuan saudara, terutama di saat seluruh komponen bangsa Indonesia terutama insan kesehatan tengah berjuang menangani pandemi Covid-19,” pesan drg. Rahardyan Parnaadji, M.Kes., Sp.Prost., dalam pidato sambutannya. Dari 22 dokter gigi baru yang dilantik, hanya satu orang yang ada di Jember. Agar kegiatan berjalan dengan lancar, FKG Universitas Jember melaksanakan dua kali gladi bersih.
Dekan FKG menambahkan, penyumpahan dan pelantikan dokter gigi baru secara daring dipilih agar para dokter gigi baru dapat segera mengurusi ijin Surat Tanda Registrasi dan Surat Ijin Praktek. “Prinsipnya kita ingin memberikan pelayanan terbaik bagi mahasiswa, oleh karena itu dipilih penyumpahan dan pelantikan secara daring agar para dokter gigi baru dapat mengurusi ijin yang dibutuhkan, yang artinya mereka dapat segera terjun di masyarakat. Apalagi kita tidak tahu secara pasti kapan pandemi Covid-19 berakhir,” imbuh drg. Rahardyan Parnaadji, M.Kes., Sp.Prost.
Disumpah dan dilantik sebagai dokter gigi secara daring menjadi pengalaman berkesan bagi para dokter gigi baru. Seperti yang disampaikan oleh drg. Rachel Priskila L. Warinussy asal Abepura, Jayapura, Papua. Saat dihubungi dengan fasilitas video conference, dokter gigi yang kuliah di kampus Tegalboto dengan status penerima beasiswa afirmasi ini menyatakan haru dan syukur telah berhasil menyandang gelar dokter gigi. Keberhasilan mahasiswi asli Papua ini diapresiasi oleh sang dekan. “Rachel sudah membuktikan, penerima beasiswa afirmasi Papua mampu berprestasi, bahkan masa pendidikan sarjana dan profesi dokter gigi dijalaninya tepat waktu,” puji drg. Rahardyan Parnaadji, M.Kes., Sp.Prost.
“Saya merasakan haru, bangga serta bahagia campur aduk. Bangga dan bahagia sudah jadi dokter gigi sehingga bisa membuktikan bahwa saya bisa membawa amanah beasiswa afirmasi yang saya dapatkan. Buat adik-adik penerima beasiswa afirmasi Papua, saya berpesan agar tekun belajar agar mampu berprestasi. Haru, karena dilantik sebagai dokter gigi secara daring di tengah pandemi Covid-19. Kami di Abepura pun menjalankan social distancing dan lebih banyak di rumah,” tutur Rachel yang bertekad membhaktikan diri di tanah kelahirannya, Papua. Sementara itu untuk Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi diraih oleh drg. Pratista Ayu Pinasthika, dengan IPK 3,73. (iim)