Ahmad Basarah : Bung Karno, Santri Yang Punya Enam Dimensi Pemikir Besar

Jember, 2 Juni 2020
Universitas Jember menggelar webinar dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) Pancasila 1 Juni 2020 di aula lantai 3 gedung rektorat dr. R. Achmad Kampus Tegalboto (1/6). Tema webinar yang diusung adalah “Bung Karno, Islam Dan Pancasila”. Tampil sebagai narasumber Dr. Ahmad Basarah, Wakil Ketua MPR RI yang juga penulis buku “Bung Karno, Islam, dan Pancasila”. Ternyata ada banyak hal tentang Bung Karno yang diungkap oleh pembicara yang mungkin tidak diketahui oleh banyak orang. Diantaranya bahwa Bung Karno adalah santri yang punya enam dimensi seorang pemikir besar.
“Bung Karno itu seorang santri, di kala muda beliau dikirim oleh orang tuanya untuk tinggal di rumah HOS Tjokroaminoto di Surabaya yang dikenal sebagai salah satu tokoh Islam besar di era itu. Kala Bung Karno dipenjara dan diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda, masa-masa itulah yang digunakan Bung Karno untuk mendalami ajaran Islam, berkoresponden dengan para tokoh Islam, bahkan Bung Karno menjadi menjadi Ketua Majelis Pengajaran Muhammadiyah saat diasingkan di Bengkulu. Jadi tidak heran jika dalam merumuskan Pancasila, Bung Karno dengan tegas memasukkan sila Ketuhanan,” tutur Ahmad Basarah kepada peserta webinar yang berjumlah kurang lebih 1500 an orang dari seluruh Indonesia.

Politisi di Senayan yang juga dosen di beberapa perguruan tinggi ini lantas menjelaskan bagaimana sejarah Pancasila dirumuskan oleh Bung Karno sehingga menjadi dasar negara Indonesia. “Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 Bung Karno lah yang secara tegas mengusulkan Pancasila sebagai dasar falsafah negara. Beliau pula yang menjadi ketua Panitia Sembilan yang merumuskan teks Pancasila yang kemudian disebut sebagai Piagam Djakarta pada 22 Juni 1945 dan Bung Karno juga menjadi Ketua PPKI yang mengesahkan UUD pada tanggal 18 Agustus 1945. Jadi mustahil membicarakan Pancasila tanpa melibatkan Bung Karno,” jelas Ahmad Basarah. Webinar dibuka resmi oleh Rektor Universitas Jember yang turut mengikuti webinar bersama para Wakil Rektor dan undangan terbatas di aula lantai 3.
Ahmad Basarah lantas menambahkan, kemampuan Bung Karno dalam merumuskan Pancasila tidak lepas dari kualitas pribadinya sebagai pemikir besar yang memiliki enam dimensi. “Dimensi pertama, Bung Karno adalah pejuang pergerakan Indonesia dengan kata lain Bung Karno sebagai pejuang pemikir dan pemikir yang pejuang. Kedua Bung Karno ideolog bangsa yang menggali nilai-nilai bangsa Indonesia yang kemudian dirumuskan sebagai Pancasila. Bung Karno sang proklamator kemerdekaan RI. Bung Karno sebagai Presiden pertama RI, tokoh dunia yang menginspirasi kemerdekaan banyak negara di Asia dan Afrika, serta Bung Karno sebagai pejuang dan pemikir Islam,” imbuh politikus yang duduk di Komisi X DPR RI ini.

Sementara itu menurut Iwan Taruna, Rektor Universitas Jember, pemilihan Ahmad Basarah sebagai pemateri dalam webinar Harlah Pancasila tepat, pasalnya Ahmad Basarah telah mengkaji secara mendalam kaitan Bung Karno dan perumusan Pancasila dalam disertasinya yang berjudul Eksistensi Pancasila sebagai Tolok Ukur dalam Pengujian Undang-Undang terhadap UUD 1945 di Mahkamah Konstitusi. “Pak Ahmad Basarah sengaja kita undang sebagai pembicara sebab beliau tahu persis bagaimana Bung Karno dengan Islam secara sejarah, yuridis dan akademis. Semoga webinar kali ini memberikan pencerahan bagi peserta yang mengikuti tentang bagaimana perumusan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara kita, sekaligus peran besar Bung Karno sebagai perumusnya,” pungkas Iwan Taruna. (iim)

Skip to content