Jember, 17 Juni 2020
Universitas Jember bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember sepakat memperkuat sinergi dan kerjasama dalam rangka penanganan pandemi Covid-19 di Jember. Salah satu bentuk kerjasama diantaranya adalah pemanfaatan hasil riset yang dihasilkan kampus untuk diaplikasikan dalam penanganan Covid-19 sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Komitmen ini disuarakan oleh Anwar, Sekertaris II Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember, bersama Faida, Bupati Jember saat mengikuti kegiatan webinar bertema “Inovasi Teknologi Dalam Penanganan Covid-19” yang terselenggara atas kerjasama LP2M Universitas Jember dengan Pemkab Jember (17/6).
Menurut Faida, dalam penanganan pandemi Covid-19 di Jember, pemerintah kabupaten memerlukan dukungan Universitas Jember khususnya dalam penerapan inovasi teknologi baik secara teknis maupun sosial budaya. “Contohnya, kami memerlukan dukungan pengembangan aplikasi untuk penentuan sebuah daerah masuk kategori hijau, kuning atau merah berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Aplikasi tersebut sebenarnya sudah kami kembangkan, tapi tentu perlu penyempurnaan. Kami juga butuh inovasi teknologi dan sosial budaya lainnya yang menyesuaikan dengan kondisi dan kearifan lokal Jember,” kata Bupati Jember, Faida.
Apalagi Pemkab Jember saat ini di era new normal tengah fokus pembenahan sektor ekonomi, pendidikan, serta pembukaan tempat ibadah secara bertahap. “Diantaranya Pemkab Jember tengah menata pasar tradisional. Terus mengusahakan kesiapan 2.500 sekolah umum dan 450-an sekolah yang ada dikelola oleh pesantren dalam menhadapi era new normal, termasuk memberikan bantuan rapid test gratis bagi santri yang akan kembali ke pesentrannya di Jember,” imbuh Faida.
Harapan Bupati Jember dijawab dengan penjelasan dari Khairul Anam, Sekertaris III LP2M Universitas Jember, yang hari itu juga turut menjadi salah satu pemateri. Menurut Khairul Anam, saat ini ada 24 judul penelitian dan 10 judul kegiatan pengabdian kepada masyarakat terkait penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh peneliti Kampus Tegalboto. Dari kue khusus bagi penderita Covid-19, pengembangan vaksin Covid-19, pengembangan vitamin berbasis sumber daya alam di Jember, kotak sterilisasi uang, pembentukan Kampung Albumin untuk kampung yang melakukan karantina lokal, desain sekolah tangguh Covid-19, hingga film edukasi pencegahan Covid-19.
“Salah satunya kami tengah mengembangkan fasilitas X-Ray untuk deteksi Covid-19. Penggunaan fasilitas X-Ray dipilih mengingat hampir semua rumah sakit memiliki fasilitas ini sehingga harapannya deteksi Covid-19 bisa dilakukan di semua rumah sakit. Hasil citra X-Ray nantinya akan kita padukan dengan data kesehatan pasien lainnya yang diolah dengan kecerdasan buatan sehingga mampu memberikan informasi yang akurat dalam penentuan status pasien,” jelas Khairul Anam yang juga pakar kecerdasan buatan Fakultas Teknik ini. Selain inovasi tersebut, ada pula pembuatan masker tembaga dan masker garam yang digarap oleh Fakultas Farmasi. Sementara Fakultas Ilmu Komputer mengembangkan aplikasi fitur Covid-19 Quick Response yang dapat menelusuri riwayat pasien dan pergerakannya.
Pemateri kedua, dr. Cholis Abrori berpendapat, dalam era new normal seperti ini kerjasama antara Universitas Jember dengan Pemkab Jember mutlak diperkuat baik dari sisi pemanfaatan hasil riset dan kegiatan pengabdian masyarakat, terlebih lagi kerjasama dalam rangka pencegahan pandemi Covid-19. Pasalnya di satu sisi kampus menjadi magnet usaha beragam bidang, sehingga menjadi penggerak ekonomi sebuah wilayah, namun juga berpotensi menjadi pusat penularan Covid-19. Oleh karena itu Kampus Tegalboto perlu meningkatkan sinergi dan kerjasamanya dengan semua pihak, termasuk Pemkab Jember.
“Jumlah total mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan di Universitas Jember saja hampir mencapai 37 ribu orang. Jika populasi ini tidak dikelola dengan baik maka berpotensi menjadi episentrum Covid-19. Belum lagi dengan rencana pelaksanaan UTBK SBMPTN bulan depan yang akan diikuti peserta dari beragam kota di sekitar Jember. Oleh karena itu kami sudah berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemkab Jember dalam persiapan pelaksanaan UTBK SBMPTN di Kampus Tegalboto,” tutur dr. Cholis Abrori yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Universitas Jember.
Kegiatan webinar diikuti oleh 300 peserta yang tersebar dari kota Medan hingga Provinsi Papua, dan dimoderatori oleh Dewi Rokhma, dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Anwar, sekertaris II LP2M Universitas Jember. “Webinar hari ini akan dilanjutkan dengan webinar berikutnya yang akan membahas secara lebih detil hasil riset dan program pengabdian kepada masyarakat yang sudah dikembangkan oleh para peneliti di Kampus Tegalboto,” pungkas Anwar. (iim)