Jember, 12 April 2021
Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Universitas Jember menyiapkan dua perangkat GeNose sebagai alat penapisan peserta UTBK SBMPTN 2021 di Kampus Universitas Jember. Dua perangkat GeNose tersebut disiagakan di lokasi UTBK di Kampus Tegalboto, Jember dan Kampus Bondowoso. Kebijakan menyiapkan perangkat GeNose sebagai antisipasi jika ada peserta UTBK SBMPTN di Kampus Universitas Jember yang tidak membawa surat keterangan dari RT/RW setempat, dan atau tidak membawa hasil pemeriksaan rapid test. Informasi ini disampaikan oleh Ketua Pusat UTBK Universitas Jember, Prof. Slamin, di sela mengawasi penapisan peserta di gerbang Kampus Tegalboto saat UTBK SBMPTN sesi pagi di hari pertama (12/4).
Menurut guru besar di Fakultas Ilmu Komputer ini, panitia memeriksa suhu tubuh dan kelengkapan berkas seluruh peserta UTBK SBMPTN di gerbang double way Kampus Tegalboto. “Bagi peserta yang berasal dari zona kuning, orange, merah dan mereka yang tidak membawa surat keterangan dari RT/RW atau hasil rapid test akan diperiksa, diwawancarai dan dicatat oleh Tim Tanggap Darurat Kesiapsiagaan Bencana (TTDKBC) Covid-19 Universitas Jember. Jika dari hasil pemeriksaan oleh TTDKBC Covid-19 dirasa perlu ditindaklanjuti dengan rapid test, maka kami lakukan pemeriksaan dengan GeNose. Sementara yang berasal dari zona hijau dipersilahkan melanjutkan ke lokasi UTBK masing-masing,” jelas Prof. Slamin.
Peserta UTBK SBMPTN di Kampus Universitas Jember kembali wajib mengikuti pemeriksaan suhu tubuh dan pemeriksaan berkas di 13 lokasi UTBK yang ada di kampus Tegalboto, dan satu lokasi di Kampus Bondowoso. Dalam setiap sesi, panitia Pusat UTBK Universitas Jember menyiapkan 575 komputer untuk Kampus Tegalboto, dan 100 komputer di lokasi Kampus Bondowoso. Dalam satu hari pelaksanaan UTBK SBMPTN terdapat dua sesi, pagi dan siang. Panitia Pusat UTBK Universitas Jember melayani 14.071 peserta selama pelaksanaan UTBK gelombang pertama dari 12 hingga 18 April 2021, dan gelombang kedua di 26 April hingga 2 Mei 2021. Mereka terdiri dari 6.583 peserta kelompok ujian Saintek, 6.492 peserta kelompok ujian Soshum, serta 996 peserta kelompok ujian campuran.
Sementara itu dari hasil penapisan peserta untuk sesi pagi hari pertama UTBK, panitia mendapati dua peserta tidak membawa surat keterangan dari RT/RW dan atau hasil pemeriksaan rapid test. Setelah diperiksa dengan GeNose, satu peserta dinyatakan positif Covid-19. Fakta ini diungkapkan oleh Ketua TTDKBC Covid-19 Universitas Jember, dr. Ulfa Elfiah, M.Kes., Sp.BP. RE (K). “Awalnya panitia mendapati peserta yang tidak membawa surat keterangan dari RT/RW dan juga tidak membawa hasil pemeriksaan rapid test, dari hasil wawancara dan pemeriksaan awal akhirnya kami putuskan memeriksanya dengan GeNose. Ternyata hasilnya ada satu peserta yang positif Covid-19,” ungkap dokter yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
Sementara di sesi siang, ada enam peserta yang tidak membawa surat keterangan dari RT/RW dan atau hasil pemeriksaan rapid test. Alhamdulillah, keenamnya berhasil melewati pemeriksaan GeNose. Bagi peserta yang dinyatakan positif Covid-19 maka otomatis tidak bisa mengikuti UTBK SBMPTN 2021. Oleh karena itu, dr. Ulfa Elfiah, M.Kes., Sp.BP. RE (K)., meminta peserta UTBK SBMPTN untuk selalu menjaga kesehatan, tidak ke luar kota, bahkan jika perlu melakukan isolasi mandiri agar terhindar dari penularan virus Covid-19. “Selalu patuhi protokol kesehatan seperti selalu memakai masker, jaga jarak dan jauhi kerumunan. Peserta harus ekstra menjaga kesehatan mengingat UTBK SBMPTN dilaksanakan di masa bulan Ramdhan,” pungkas dokter spesialis bedah plastik ini. (iim)