Bondowoso, 31 Agustus 2021
Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas Pertanian Bondowoso menyambut baik Program Kampung Ternak Makmur yang diinisiasi oleh Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Jember Kampus Bondowoso. Menurut Kepala Dinas Pertanian Bondowoso, Hendri Widotono, program Kampung Ternak Makmur diharapkan dapat menjadi solusi salah satu permasalahan klasik pertanian di Bondowoso, yakni kekurangan pupuk. Hal ini disampaikan oleh Hendri Widotono saat memberikan sambutan pada kegiatan sosialisasi Program Kampung Ternak Makmur di Desa Trebungan, Kecamatan Taman Krocok, Bondowoso (31/8).
Menurut Kepala Dinas Pertanian, tahun ini kuota pupuk bersubsidi untuk Bondowoso hanya mendapatkan 20.000 ton padahal tahun lalu mendapatkan 38.000 ton. “Ada pengurangan yang signifikan, oleh karena itu dengan adanya Program Kampung Ternak Makmur yang mengajarkan warga pembuatan pupuk organik dari limbah ternak, maka ketergantungan petani akan pupuk kimia diharapkan bisa dikurangi. Apalagi dari hasil penelitian kami, kondisi unsur hara pada tanah di Bondowoso rata-rata tinggal 2 persen saja dari yang awalnya mencapai 5 persen,” ujar Hendri Widotono.
Pemanfaatan limbah ternak sebagai pupuk organik berpeluang dikembangkan di Bondowoso mengingat Bondowoso dikenal sebagai penyangga produksi ternak di Jawa Timur. “Kami berharap ada transfer ilmu pengetahuan dan teknologi bagi peternak dan petani Bondowoso, dan bicara inovasi maka dunia perguruan tinggi menjadi ujung tombaknya. Kedua, adanya program Kampung Ternak Makmur semoga mendukung program pertanian presisi yang sedang dikembangkan oleh Dinas Pertanian Bondowos. Terakhir, semoga program ini menarik minat anak muda Bondowoso agar mau menjadi peternak dan petani yang potensinya luas biasa di Bondowoso,” imbuh Hendri Widotono.
Sementara itu menurut Ana Maria Qibtia, ketua Program Kampung Ternak Makmur Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Jember Kampus Bondowoso, pihaknya memilih Desa Trebungan sebagai lokasi program setelah mengadakan identifikasi potensi wilayah. “Kami melihat hampir semua penduduk Desa Trebungan punya ternak, apakah itu sapi, kambing maupun ayam. Selama ini limbahnya belum dimanfaatkan, padahal jumlahnya sangat banyak. Jika dibiarkan maka akan mencemari lingkungan,” tutur Ana Maria. Ada lima belas mahasiswa yang akan mendampingi warga Desa Trebungan hingga akhir tahun ini dalam mewujudkan Kampung Ternak Makmur.
Selain mengajarkan pemanfaatan limbah ternak, mahasiswa Program Studi Peternakan akan melatih peternak di Desa Trebungan membuat pakan ternak fermentasi. “Desa Trebungan juga memiliki lahan padi, jagung dan tebu yang cukup luas. Setiap panen juga menghasilkan limbah, dengan pembuatan pakan fermentasi maka peternak tidak perlu lagi mencari pakan ternak yang di masa kemarau dimana pakan sulit dicari. Pakan fermentasi bisa bertahan hingga setahun jika disimpan secara baik,” imbuh Ana Maria.
Sebagai informasi, Program Kampung Ternak Makmur adalah program yang digelar dalam rangka Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) yang didanai oleh KemendikbudRistek. Menurut Ketua Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Jember Kampus Bondowoso, M. Wildan Jatmiko, program PHP2D menjadi ajang bagi mahasiswa untuk mempraktekkan ilmu yang sudah diperoleh dari bangka kuliah sekaligus mengamati permasalahan nyata yang dihadapi warga untuk kemudian dicarikan solusinya. “Kegiatan mahasiswa di Program Kampung Ternak Makmur nantinya juga dikonversikan ke dalam mata kuliah yang tengah ditempuh dalam rangka program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka,” kata M. Wildan Jatmiko.
Program Kampung Ternak Makmur dibuka secara daring oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jember, Prof. Sutriono dari kampus Tegalboto. Kegiatan pembukaan Program Kampung Ternak Makmur di balai desa Trebungan dihadiri oleh perwakilan dari Bappeda Bondowoso, Camat Taman Krocok, warga dan tokoh masyarakat setempat. Program kerja yang juga akan dikerjakan oleh mahasiswa meliputi pendampingan manajemen budidaya ternak yang terintegrasi dengan pertanian, pendampingan teknologi dan inovasi pengolahan hasil produk peternakan, pemasaran produk hingga membangun jejaring kemitraan (iim)