Jember, 17 Oktober 2021
Universitas Jember mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah pertemuan Forum Remunerasi Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN BLU) se-Indonesia. Pertemuan yang berlangsung selama tiga hari (15-17/10) ini menghadirkan Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan dari seluruh PTN BLU yang berada di bawah Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama (Kemenag). Menurut ketua panitia kegiatan yang juga Wakil Rektor II Universitas Jember, Sri Hernawati, beberapa hal krusial yang akan dibahas antara lain meliputi sistem pengukuran kinerja, tata kelola remunerasi, regulasi, serta membahas dinamika terbaru di bidang remunerasi di PTN BLU.
Menurut Wakil Rektor II Universitas Jember, ada 164 peserta yang hadir dari 45 PTN BLU yang ada di bawah Kemendikbudristek dan Kemenag. Selain membahas berbagai hal krusial yang sudah diagendakan, pertemuan juga menjadi wahana saling berbagi pengalaman penerapan remunerasi di masing-masing PTN BLU, sekaligus ajang diskusi dengan para narasumber dari perwakilan Kementerian Keuangan dan kemendikbudristek yang baru. “Bagi Universitas Jember, kegiatan kali ini sangat bermanfaat karena dapat memantapkan persiapan pelaksanaan remunerasi yang rencananya akan diberlakukan mulai tahun depan,” jelas Sri Hernawati.
Pendapat Wakil Rektor II Universitas Jember tersebut didukung oleh Rektor, Iwan Taruna. Dalam pidato pembukaannya, Iwan Taruna menyebutkan permasalahan yang dihadapi di tiap PTN BLU bisa berbeda-beda sesuai kekhasan masing-masing PTN. Oleh karena itu perlu penyamaan persepsi dan konsultasi bersama regulator agar pelaksanaan sistem remunerasi berjalan baik. “Selalu ada dinamika dalam pelaksanaan sistem remunerasi, oleh karena itu pertemuan seperti ini menjadi sarana saling belajar dari sesama PTN BLU, apalagi bagi kami di Universitas Jember yang baru tahun 2020 resmi menjadi BLU,” ujarnya.
Dinamika yang terjadi dalam pelaksanaan sistem remunerasi diungkapkan oleh Amir Mahmud, Ketua Tim Remunerasi Universitas Negeri Semarang. Menurutnya PTN BLU perlu melakukan penguatan tata kelola remunerasi, salah satunya bagaimana mengukur kinerja pegawai, apalagi di PTN BLU memiliki banyak jenis bidang jabatan yang punya karakteristik bidang pekerjaan masing-masing. “PTN BLU harus memiliki standar pengukuran kinerja, baik untuk dosen maupun tenaga kependidikan. Mereka punya bidang pekerjaan yang variatif, hasilnya juga variatif maka perlu diskusi lanjut mengenai bagaimana standar penentuan remunerasinya,” ungkap pria yang juga Ketua Forum Tim Forum Remunerasi Indonesia.
Hari pertama kegiatan Forum Tim Remunerasi PTN BLU se-Indonesia diisi dengan pemaparan mengenai remunerasi di PTN BLU oleh Kepala Subdirektorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU Kemenkeu, Anna Mariana bersama tim. Dalam paparannya, Anna Mariana mengingatkan arahan Menteri Keuangan terkait BLU, dimana semua BLU wajib meningkatkan pelayanan sesuai bidang kerja masing-masing dengan berpedoman pada HI-SPPED. “Semua BLU, termasuk PTN BLU diharapkan menerapkan prinsip HI-SPPED dalam melaksanakan tata kelola BLU yakni tata kelola yang Holistik, memiliki Integritas, selalu Sinergis, Profesional sambil bertindak Prudence atau berhati-hati dengan mengutamakan Excellent Service atau layanan prima,” tutur Anna Mariana.
Selain membahas berbagai hal krusial di bidang pelaksanaan BLU, para perwakilan PTN BLU dari seluruh Indonesia akan mendapatkan pemaparan mengenai monitoring dan evaluasi terkait pelaksanaan BLU di lembaga masing-masing baik dari Kementerian Keuangan, Kemendikbudristek maupun dari Kemenag.(Iim)