Jember, 20 Oktober 2021
Maratun Hasanah mahasiswi program studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember akhirnya bisa merasakan perkuliahan tatap muka. Pasalnya, sejak menyandang sebagai mahasiswa baru Universitas Jember pada tahun 2020 lalu, gadis yang akrab disapa Mara ini belum sekalipun merasakan kuliah di kampus bersama teman satu angkatannya.
Gadis kelahiran Banyuwangi ini merasa senang kala mendengar kabar bahwa Universitas Jember akan membuka kelas tatap muka. Sejak itu dirinya menyiapkan seluruh persyaratan yang telah disyaratkan. Termasuk mencari fasilitas kesehatan yang menggelar vaksinasi Covid-19.
“Alhamdulillah setelah melakukan isolasi mandiri di Jember saya bisa merasakan kuliah yang sesungguhnya bersama teman-teman walaupun masih terbatas,” ujar Mara saat diwawancarai oleh tim Humas Universitas Jember, (18/10).
Mara merasakan suatu hal yang berbeda saat mengikuti perkuliahan tatap muka. Menurutnya, dalam kuliah tatap muka Mara lebih mudah dalam menerima dan memahami penjelasan dari dosen yang mengajar.
“Interaksi antara dosen dan mahasiswa juga lebih mudah. Kalau kuliah online terkadang dosennya agak bingung mau menjelaskan secara detail. Sehingga saya agak sulit untuk memahami materi yang disampaikan,” imbuh Mara.
Mara mengaku sempat kawatir dirinya akan tertular Covid 19 saat mengikuti perkuliahan tatap muka. Oleh karena itu dirinya bersama teman satu angkatan sepakat untuk tertib dalam mematuhi protokol kesehatan yang disaratkan.
“Jujur ada sedikit rasa khawatir tertular. Tetapi saya harus mengejar prestasi saya. Saya kawatir jika kuliah online terus-menerus prestasi saya jauh dibawah teman-teman yang lain karena kesulitan di dalam menerima dan memahami materi,” jalas Mara.
Sementara itu, Shinta Khurin’ien rekan satu angkatan Mara mengaku sempat terkejut saat pertama kali menginjakkan kaki di Universitas Jember. Shinta mengira kampus tempatnya menempuh pendidikan tinggi ini terlalu besar. Namun sesampainya di Univeritas Jember Shinta bersama orang tuanya mengaku senang dengan suasana Universitas Jember yang luas dan rimbun.
“Serasa di hutan. Tempatnya sangat luas dan hijau. Setelah melihat suasana kampus dan disekitar kampus orang tua saya tidak kawatir lagi walaupun harus jauh dari mereka,” ujar gadis asal Sidoarjo ini.
Mara dan Shinta saat ini memilih untuk tinggal di Pondok Pesantren Al Husna yang berlokasi tidak jauh dari Universitas Jember. Keputusan mereka berdua tinggal di Pesantren untuk mendapatkan lingkungan yang dapat menambah pengetahuannya terhadap pemahaman agama.
“Alhamdulillah orang tua saya mendukung untuk tinggal di Pesantren. Karena menurut mereka pergaulan dilingkungan pesantren lebih terjaga. Jadi orang tua saya tidak kawatir lagi karena saya tinggal dilingkungan yang baik,” pungkasnya.
Untuk diketahui Universitas Jember memutuskan menggelar perkuliahan tatap muka terbatas sejak tanggal 11 Oktober 2021 lalu. Keputusan memulai kuliah tatap muka terbatas ini sesuai dengan arahan Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek Nadiem Makarim melalui Surat Edaran Ditjen Dikti nomor 4 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Tahun Akádemik 2021/2022. Namun untuk kali pertama ini, hanya mahasiswa Universitas Jember angkatan tahun 2020 yang dapat mengikuti perkuliahan tatap muka.