Jember, 18 November 2021
Pelaksanaan kuliah luring di semester gasal tahun akademik 2021/2022 di Universitas Jember berjalan lancar, aman dan sehat. Penilaian ini disampaikan oleh Ketua Tanggap Darurat Kesiapsiagaan Bencana COVID–19 (TTDKBC) Universitas Jember, dr. Ulfa Elfiah M.Kes., Sp.BP.RE. (K). Ditemui di Kampus Tegalboto (18/11), Ulfa Elfiah menjelaskan dari pemantauan yang dilakukannya bersama Tim TTDKBC semenjak kegiatan kuliah luring diberlakukan bulan September lalu, tidak ada mahasiswa peserta luring yang terkena Covid-19. Untuk diketahui di semester ini baru mahasiswa angkatan tahun 2020 saja yang bisa mengikuti kuliah luring.
“Alhamdulillah, dari pemantauan dan penilaian rutin yang kami lakukan, kuliah luring di Universitas Jember berjalan lancar, aman dan sehat. Semua pihak telah mengikuti SOP pencegahan penyebaran Covid-19 yang sudah ditentukan sehingga kami tidak menemukan mahasiswa yang positif Covid-19. Artinya kekhawatiran akan adanya kluster kampus tidak terjadi,” kata Ulfa Elfiah sambil terus mewanti-wanti agar dosen, mahasiswa serta tenaga kependidikan Universitas Jember tetap mematuhi protokol kesehatan agar pandemi Covid tidak menyebar di Kampus Universitas Jember. Untuk diketahui melalui Surat Edaran Rektor nomor 17544/UN25/TU/2021 mahasiswa angkatan tahun 2020, mahasiswa yang tengah mengambil kuliah praktek, mahasiswa yang mengerjakan tugas akhir dan mahasiswa peserta pendidikan profesi diperbolehkan beraktivitas di kampus.
Bentuk ketaataan pada SOP pencegahan Covid-19 diantaranya dengan menjalankan pembatasan peserta kuliah luring sesuai kapasitas ruang kuliah yang ada. Kuliah hibrid juga digelar dimana dalam satu kelas ada peserta kuliah luring dan daring. Begitu pula setiap kali fakultas mengadakan kegiatan, maka pimpinan fakultas selalu berkonsultasi terlebih dahulu dengan perwakilan Tim TTDKBC yang ada di semua fakultas. Tidak saja mengikuti SOP yang sudah ditentukan, bahkan beberapa fakultas mengembangkan SOP pencegahan Covid-19 yang sudah ada. Seperti Fakultas Kedokteran Gigi yang mewajibkan peserta pendidikan profesi dokter gigi melakukan swab antigen setiap dua minggu sekali.
“Bahkan belajar dari kasus Covid-19 yang menimpa dosen dan tenaga kependidikan kami beberapa saat lalu, FKIP Universitas Jember kini memiliki data penyakit yang dimiliki oleh dosen dan tenaga kependidikan sebagai bentuk pencegahan. Ada juga fakultas yang membentuk sendiri satuan tugas pencegahan Covid-19 sehingga meringankan beban Tim TTDKBC sebab kami hanya menempatkan dua orang perwakilan di setiap fakultas. Satuan tugas dan perwakilan Tim TTDKBC ini yang memantau pelaksanaan kuliah luring di masing-masing fakultas,” tutur dokter spesialis bedah plastik ini.
Laporan dari Tim TTDKBC ini disambut baik oleh Wakil Rektor I Universitas Jember, Prof. Slamin. Menurutnya jika segenap dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan mampu konsisten mentaati dan melaksanakan protokol kesehatan maka dirinya optimis jumlah mahasiswa yang bisa melaksanakan kuliah luring di semester genap tahun akademik 2021/2022 akan bertambah. “Nantinya laporan dan penilaian dari Tim TTDKBC akan kita sampaikan kepada semua fakultas dan unit kerja, bahkan saya akan mendorong berbagai praktek-praktek bagus atau good practices yang sudah dilakukan seperti pendataan komorbid pada dosen dan tenaga kependidikan di FKIP bisa diaplikasikan di unit kerja lain,” ujar Prof. Slamin.
Tidak hanya itu saja, menurut Wakil Rektor I, dalam rangka memperingati Dies Natalis ke 57 Universitas Jember, pantia sudah merencanakan lomba Fakultas Tangguh Covid-19. “Nanti akan ada hadiah dan penghargaan bagi fakultas yang paling baik menjalankan protokol kesehatan, tenaga kependidikan paling patuh protokol kesehatan dan satuan tugas Covid-19 terbaik. Penyerahan hadiah kami rencanakan pada puncak peringatan Dies Natalis ke 57 di akhir bulan November nanti,” ungkap Prof. Slamin yang juga ketua panitia peringatan Dies Natalis ke 57 Universitas Jember. (iim)