Jember, 21 Februari 2022
Masa pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022 akan berakhir pada tanggal 28 Februari nanti, namun masih ada siswa kategori eligible yang belum mendaftarkan diri. Kemungkinannya mereka masih bimbang menentukan program studi apa dan seberapa besar peluangnya akan diterima ? Hal ini disampaikan oleh Wakil Rektor I bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Jember, Prof. Slamin (21/2). Menurutnya, dari beberapa kali pelaksanaan kegiatan sosialisasi SNMPTN yang digelar oleh Universitas Jember, pertanyaan yang paling banyak diajukan adalah mengenai pilihan program studi apa yang tepat bagi siswa dan bagaimana agar diterima di PTN melalui jalur SNMPTN.
“Saran saya, pilih program studi yang sesuai passion, minat dan bakat. Lantas jangan lupa melihat kemampuan diri Anda, baik kemampuan akademis maupun kemampuan yang lain. Setelah itu cari informasi dan data terkait program studi yang dituju, termasuk kondisi persaingan yang ada melalui laman LTMPT dan laman PTN yang dituju. Ingat siswa harus realistis, sebab di beberapa program studi persaingannya sangat ketat sehingga peserta yang gagal diterima bukan karena nilainya jelek namun lebih karena daya tampung yang terbatas,” jelas Prof. Slamin.
Guru besar Teori Graph di Fakultas Ilmu Komputer ini lantas mengajak siswa untuk membuka wawasan mengenai pemilihan program studi, apalagi kondisi dan tuntutan dunia kerja sudah sangat banyak berubah. “Akan banyak pekerjaan konvensional yang hilang, namun sebaliknya bakal bermunculan pekerjaan-pekerjaan baru. Hal ini harus diantisipasi dengan cara nantinya setelah menjadi mahasiswa harus giat melengkapi diri dengan berbagai softskill dan pengetahuan lainnya selain tentunya harus menguasai keilmuan sesuai program studinya. Dan hal ini sudah diwadahi oleh Kemendikbudristek melalui program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka,” tutur Prof. Slamin.
Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) membuka kesempatan seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk belajar hal lain di luar program studinya. Bentuknya bisa dengan pertukaran mahasiswa, magang, riset, mengerjakan proyek kemanusiaan, KKN tematis, sebagai asisten mengajar di satuan pendidikan, mengerjakan proyek independen dan kegiatan wirausaha. Dengan mengikuti program MBKM maka mahasiswa akan banyak mendapatkan pengalaman dan ilmu baru sekaligus siap terjun ke dunia nyata. Program MBKM merupakan kebijakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Program MBKM memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih sendiri mata kuliah dan kegiatan yang akan mereka ambil.
“Oleh karena itu siswa tidak perlu khawatir jika nantinya diterima di sebuah program studi maka hanya akan belajar keilmuan sesuai dengan program studi yang dipilih saja. Justru dengan Program MBKM terbuka kesempatan seseorang mahasiswa bisa mempelajari berbagai ilmu dan keterampilan. Jadi bagi siswa yang belum menentukan pilihan program studi ayo segera cari data dan informasi mengenai program studi yang diminati. Dan yakin lah di saat kuliah nanti kalian bakal mendapatkan banyak kesempatan melalui program MBKM,” imbuh Wakil Rektor I Universitas Jember.
Universitas Jember sendiri aktif mengadakan kegiatan sosialisasi SNMPTN kepada siswa, guru dan orang tua walaupun kebanyakan digelar secara daring. Semenjak akhir tahun 2021 lalu Universitas Jember kerap berpartisipasi dalam pameran pendidikan virtual yang digelar oleh Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) di kota-kota di Pulau Jawa bahkan hingga di Kalimantan Timur. Universtas Jember melalui Bagian Humasnya juga melayani konsultasi terkait SNMPTN melalui berbagai saluran seperti melalui media sosial.