Suami Istri Wisuda Program Doktor Bersama, Begini Ceritanya

Jember, 11 Maret 2022

Pada setiap momen wisuda selalu saja memiliki kisah menarik untuk disajikan. Kali ini cerita itu datang dari pasangan Dr. Piters Djayakustio, SH., SPN., MH. dengan sang istri Dr. Werdiningsih, SH., M.Kn., M.H.,. Pasalnya, mereka berdua lulus bersama pada Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Jember dalam wisuda periode III tahun akademik 2021/2022 pada tanggal 3 Maret 2022 lalu.

Dalam wawancara melalui sambungan telepon, Piters Djayakustio mengatakan, sejak tahun 2018 dia bersama istrinya memutuskan untuk menempuh pendidikan Program Doktoral di Fakultas Hukum. Mereka berdua menyadari bahwa hal itu tentunya akan menyita waktu dan tenaga. Karena selain keduanya bekerja sebagai Notaris dan PPAT di Kabupaten Gowa dan Maros Propinsi Sulawesi Selatan, mereka juga mengelola beberapa unit usaha.

“Oleh karena itu kami sengaja kuliah bersama. Sehingga bisa saling mendukung satu sama lain. Kalau misalnya istri saya merasa jenuh atau capek maka saya bertugas menyemangati atau jika sebaliknya. Intinya saling memberikan semangat untuk kelancaran kuliah,” ujar Piters.

Ditengah kesibukan kerja dan mengatur bisnis, menyelesaikan kuliah diakui bukan suatu hal yang mudah. Oleh karena itu, mereka berdua sering kali berdiskusi terkait materi disertasi disela-sela waktu kerja.

“Bahkan sepulang kerja dari kantor masing-masing, kami sempatkan untuk berdiskusi terkait masalah-masalah terkait proses penyusuan disertasi. Bahkan sering kali hingga larut malam kami masih menikmati sesi diskusi,” jelas bapak dua anak ini.

Sementara itu Werdiningsih mengatakan, menyelesaikan disertasi dimasa pandemi bukanlah perkara yang mudah. Namun demikian mereka berdua tetap menjalankan kewajibannya sebagai mahasiswa dengan penuh semangat.

“Dari awal kami sudah berkomitmen untuk menajalani semua aktifitas dengan hati yang senang. Apa lagi diusia kami yang sudah diatas 50 tahun tentu harus bisa mengelola fikiran dengan baik. Semua dinikmati jadi tidak pernah merasa ada kesulitan,” ujarnya yang tahun ini genap berusia 55 tahun.

Menurut Werdiningsih, walaupun melelahkan mereka berdua terus membangun komitmen yang kuat untuk bisa lulus tepat waktu. Terlebih lagi proses perkuliahan dimasa pandemi terkandang membuat mereka membuat beberapa penyesuaian jadwal.

“Apa lagi ketika pesawat di cancel, sehingga kami harus mencari alternatif transportasi. Karena kesibukan juga akhirnya mengambil kereta tengah malam yang tiba di Jember jam 3 pagi dan jam 8 harus langsung kuliah. Penuh perjuangan pokoknya dan kami menikmati hal itu,” tuturnya.

Werdiningsih bersama suami merasa bersyukur karena selama menempuh kuliah dibimbing oleh dosen-dosen yang ramah. Mereka selalu memberikan solusi dan kemudahan setiap persoalan yang dihadapi oleh mahasiswa.

“Kami menikmati studi karena memang tujuan kami mau belajar apa lagi ditunjang juga oleh dosen Fakultas Hukum yang sangat kekeluargaan yang sangat terbuka sehingga kami betah,” pungkasnya. (mun)

Skip to content