Kelengkeng Super merupakan kelengkeng hasil penelitian Dr. Hidayat Teguh Wiyono, M.Pd. seorang tenaga dosen di Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. Kelengkeng Super berasal dari keresahan Pak Teguh akan tanaman kelengkeng lokal Jember yang mulanya hanya tumbuh tanpa berbuah. Salah satu sebabnya adalah faktor suhu panas di Kabupaten Jember membuat kelengkeng tidak mau berbunga untuk berproses menjadi buah. Lebih lanjut Pak Teguh menyampaikan kelengkeng Jember mau berbunga hanya jika dirangsang untuk kemudian dapat berbuah, tanpa dirangsang dengan booster tidak bisa. Dengan ramuan khusus dan dikemas dalam bentuk pupuk, mampu menghasilkan buah kelengkeng yang tebal, lebih manis dan biji yang lebih kecil. Terbukti saat menggelar hasil panen di teras Jurusan Biologi FMIPA Universitas Jember beberapa hari yang lalu, civitas FMIPA UNEJ mencoba langsung keunggulan dari kelengkeng super. “Daging buahnya tebal, rasanya manis dan yang lebih berbeda bijinya lebih kecil daripada kelengkeng yang lain” ungkap salah satu staf di FMIPA UNEJ. Puluhan ikat kelengkeng super disiapkan dengan diangkut kendaraan unik milik Pak Teguh sendiri. Beberapa staf FMIPA yang datang di gedung Biologi juga banyak mendapat cerita mengenai pengelolaan kelengkeng super. Kelengkeng super hasil penelitian Pak Teguh juga ditanam di daerah Banyuwangi, Lumajang, Bondowoso, dan Situbondo tentunya dengan booster. Baca Selengkapnya…