Jember, 24 Mei 2022
Rektor Universitas Jember Iwan Taruna mengatakan, diraihnya gelar ners bukan akhir dan ujung dari proses pendidikan. Untuk itu Iwan berpesan agar para ners terus bekerja keras dan belajar untuk meraih masa depan yang gemilang.
“Kalian telah berjuang keras untuk menyelesaikan pendidikan profesi ners. Tentu itu bukan suatu hal yang mudah mengingat berada pada masa-masa pandemi. Namun ini bukan berarti ujung dari segalanya, namun ini adalah awal dari perjuangan selanjutnya,” ujar Iwan saat memberikan sambutan kepada 87 orang ners yang baru saja dilantik dalam acara Angkat Sumpah dan Pelantikan Ners Periode II Tahun 2022 Program Studi Pendidikan Profesi Ners Universitas Jember di gedung Soetardjo, (24/5).
Dalam sambutan itu Iwan menyampaikan, hasil yang baik pasti dihasilkan dari persiapan-persiapan yang mapan. Oleh karena itu menurut Iwan, untuk menghasilkan masa depan yang baik, karier yang bagus harus disiapkan sejak dari sekarang.
“Kembangkan diri dengan kompetensi yang dapat menunjang karir anda ke depan. Ketika anda mendapatkan amanah selalu bicara tentang do the best, lakukan yang terbaik. Maksudnya, ketika kita melakukan amanah jangan hanya sekedar menggugurkan tugas. Lakukan tugas-tugas itu untuk menghasilkan sesuatu yang terbaik,” imbuh Iwan.
Iwan mengatakan, jika ingin menjadi seorang perawat yang profesional harus selalu mengikuti perkembangan-perkembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang kesehatan. Untuk itu menurutnya perlu ada upaya yang jelas agar bisa terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.
“Misalnya dengan banyak mengikuti seminar-seminar kesehatan ataupun semakin rajin membaca jurnal-jurnal kesehatan. Karena jurnal itu adalah salah satu bagian dari salah satu sumber informasi perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan termasuk bidang kesehatan,” jelas Iwan.
Iwan berharap, para ners yang baru saja dilantik dapat segera menyesuaikan diri dengan pola kerja saat ini. Dimana peran teknologi dalam proses perawatan pasien sudah tidak bisa lagi terpisahkan. Oleh kerena itu perlu latihan-latihan khusus agar tidak gagap dalam menangani pasien.
“Karena pasien sekarang itu sudah pada melek teknologi. Mereka (pasien) itu menginginkan ners yang punya skill luar biasa. Mungkin pengetahuannya setengah boleh saja, tetapi skillnya harus luar biasa,” pungkas Iwan.