Jember, 18 Juni 2022
Universitas Jember melalui Pusat Layanan Kesehatan (UMC) LP2M membentuk Kader Kesehatan Reproduksi yang terdiri dari 30 orang perwakilan mahasiswa di tiap-tiap fakultas di lingkungan Universitas Jember. Kader Kesehatan Reproduksi ini bertugas untuk mengkampanyekan kesehatan reproduksi yang dikemas dalam program-program yang sesuai dengan usia mereka, yang bisa dilakukan secara langsung ataupun melalui media sosial. Sebelum terjun ke lapangan para kader ini diberi pembekalan dalam kegiatan workshop “Pembentukan dan Peran Kader Kesehatan Reproduksi” yang dilaksanakan di Aula Ruang Tunggu Layanan Klinik UMC Universitas Jember.
Menurut dr. Ulfa Elfiah, M.Kes., Sp.BP-RE.(K) Kepala Pusat Layanan Kesehatan , Kader Kesehatan Reproduksi ini perlu dibentuk karena kasus-kasus yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi ini banyak terjadi khususnya di kalangan anak muda. “Diantaranya seperti peningkatan aborsi yang cukup tinggi, menurut angka kejadian aborsi kurang lebih tahun 2020-2021 telah terjadi 36 kasus per 1000 wanita di Indonesia . Selanjutnya tindak kekesaran seksual tidak hanya di masyarakat, di rumah tangga, tetapi juga sudah merambah di ranah pendidikan”jelasnya. Dari data dan kasus-yang berkembang inilah yang akhirnya juga mendorong pembentukan Unit kesehatan reproduksi di UMC.
dr. Ulfa Elfiah, M.Kes., Sp.BP-RE.(K) juga menjelaskan bahwa Program yang dibuat para Kader Kesehatan Reproduksi ini akan bekerjasama dengan beberapa pihak diantaranya adalah dengan Pusat Studi Gender. “Saat ini Program Studi Gender sedang giat-giatnya mengkampanyekan bebas kekerasan seksual, jadi nanti para kader ini akan berdiskusi dengan teman-teman di Pusat Studi Gender untuk membahas program-program yang bisa dijalankan”. dr.Ulfa menambahkan para Kader kesehatan reproduksi , UMC dan Pusat Studi Gender akan mendata persoalan apa saja yang terkait dengan kesehatan reproduksi di lingkungan kampus sebagai fokusnya, kemudian kepada masyarat sekitar kampus dan masyarakat Jember pada umumnya, sehingga dapat memberi gambaran layanan yang tepat yang harus disediakan.
Sementara itu di kesempatan yang sama Ketua Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jember, Prof. Dr. Hadi Prayitno, M.Kes, sangat mengapresiasi dengan dibentuknya Kader Kesehatan Reproduksi di Universitas Jember. Menurutnya dengan dibentuknya kader ini diharapkan mampu untuk mengurangi kasus-kasus yang disebabkan oleh kurang fahamnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi baik untuk remaja atau masyarakat pada umumnya. “PKBI sejak awal yang perlu digaris bawahi adalah konsen terhadap kesehatan reproduksi remaja, agar remaja itu bisa bertanggungjawab pada organ reproduksinya, karena begitu organ reproduksinya tidak dijaga dengan baik maka konsekwensinya jangka panjang dan sangat komplek.” Jelasnya.
Selanjutnya Prof. Dr. Hadi Prayitno, M.Kes berharap agar para kader nantinya bias membentuk kelompok di fakultas masing-masing dengan pembinaan dari UMC sebagai leading sector dari program ini sehingga terus membesar dan berkesinambungan untuk mengedukasi masyarakat tentang kesehatan reproduksi. (did)