Situbondo – Berkembangnya sistem layanan dan informasi publik berbasis teknologi informasi sudah menjadi kebutuhan pokok di segala sektor guna mempercepat tata kelola administrasi dan layanan public, sumber daya manusia yang unggul di bidang tersebut sangatlah dibutuhkan. Di buktikan dengan keterlibatan mahasiswa yang mampu merealisasikan percepatan sistem layanan Administrasi dan informasi di Kabupaten Situbondo, dengan Program Magang Mahasiswa Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember.
H. Syaifullah, M.M, Sekretaris Daerah Kabupaten Situbondo mengungkapkan dalam wawancaranya seusai acara Closing Ceremony Magang MBKM di Pendopo Pemkab Situbondo (29/06/2022), bahwa kehadiran mahasiswa Magang tersebut banyak hal yang dapat mewarnai kondisi administrasi pengelolaan keuangan yang ada di desa, dalam pelaksanaanya mereka dapat membantu mempercepat proses pelaporan serta system keuangan yang ada di desa.
“Sistem keuangan sudah jalan, karena kita ada aplikasi di desa dan hal ini terbantu dengan hadirnya adik-adik mahasiswa serta memberikan semangat kepada teman-teman perangkat desa,” katanya.
Dirinya berharap adanya kesinambungan dengan program tersebut, dirinya berharap kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember dapat mengirimkan mahasiswa pada program MBKM tersebut, “tentu akan kita pilih apakah harus ke desa lagi atau ke OPD, karena kita melihat masih ada OPD yang lemah untuk kita bisa dorong dalam memberikan semangat khususnya dalam pengelolaan keuangan di kabupatten Situbondo,” katanya.
Dirinya juga berharap akan adanya perubahan dengan sentuhan para mahasiswa Magang tersebut, terutama pada system yang sudah ada untuk di percepat dan laporan-laporan agar bisa tepat waktu.
Sementara itu Dr. Siti Maria Wardayati, M.Si, Ak.CA,CPA. Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember, dalam sambutannya mengatakan, Program Magam MBKM ini merupakan prasarat bagi mahasiswa S1 utamanya setelah menempuh semester 5 perkuliahan, pada semester tersebut kampus mempersilahkan mahasiswanya magang, yang nantinya akan disetarakan dengan mata kuliah 20 sks dengan minimal 17 Jam dan maksimal 23 jam, dengan harapan mahasiswa lulus telah siap di dinia kerja dan berkarya.
“sebanyak 25 mahasiswa yang menjalani magang dari tanggal 1 Maret hingga 30 Juni 2022. Mereka akan magang di Desa Kertosari, Desa Kendit, Desa Sumberkolak, Desa Curah Jeru, Desa Demung, Desa Talkandang, Desa Alas Malang, Desa Kaporangan dan Desa Olean. Di setiap desa, ada dua hingga tiga mahasiswa yang menjalani magang. Tidak hanya mahasiswa yang magang, FEB Universitas Jember juga menugaskan 25 dosen selaku Dosen Pembimbing Lapangan. Dari data yang ada, 20 mahasiswa peserta magang MBKM di Pemkab Situbondo adalah putra daerah, yang pada hari ini kami closing, karena nilai mahasiswa harus masuk system pada 1 Juli 2022,” katanya. Sehingga nilai tersebut dapat dikonversi menjadi matakuliah.
Pada kesempatan itu juga Ica Pemisdewi Safitri salah satu mahasiswi peserta magang MBKM yang menceritakan tentang pengalamannya selama magang di desa Curah Jeru, dirinya mengakui memiliki pengalaman baru dimana selama ini sepengetahuanya yang dirinya pelajari di kampus dengan dunia kerja itu berbeda, dirinya mencontohkan tentang aplikasi keuangan desa.
Pangalaman menarik lainnya, gadis asal Lumajang ini mengungkapkan sulitnya komunikasi dengan perangkat desa. Pasalnya, bahasa sehari-hari dirinya menggunakan bahasa Jawa sementara di Desa tersebut mayoritas berbahasa Madura.
“Pertama kali saya masuk disana, saya kurang memahami bahasa perangkat desa disana, jadi, kalo bahasa Maduranya itu di ‘Cokoco’ (di bohongi) namun disis yang lain saya tidak mengalami kesulitan karena perangkat desa sangat menyambut baik kehadiran kami,” katanya.
Dirinya berharap kedepan magang MBKM tersebut dapat berjalan dan dapat disebar di seluruh desa-desa yang ada di kota lain dan kabupaten Situbondo ini khususnya. (is)