Avina Nakita Octavia, Mahasisiwi FH Universitas Jember Yang Jadi Laskar Rempah

Jember, 22 Juni 2022
Jika China punya Jalur Sutra, maka Indonesia pun tak kalah hebatnya karena punya Jalur Rempah. Sayangnya masih belum banyak yang tahu apa itu Jalur Rempah. Oleh karena itu untuk menggelorakan kembali kejayaan Jalur Rempah, maka Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek bekerjasama dengan TNI-AL menggelar kegiatan Muhibah Jalur Rempah di sepanjang bulan Juni 2022. Kegiatan Muhibah Jalur Rempah diwujudkan dengan napak tilas Jalur Rempah oleh para Laskar Rempah dengan cara mengarungi lautan menggunakan kapal latih TNI-AL, KRI Dewa Ruci. Dari ribuan anak muda Indonesia yang melamar menjadi Laskar Rempah, terpilih Avina Nakita Octavia, mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Jember.

“Sungguh pengalaman yang luar biasa dapat tergabung dalam Muhibah Jalur Rempah, banyak pengalaman baru yang saya peroleh. Sebab walaupun berasal dari Kepulauan Riau yang tak asing dengan laut, namun baru kali ini saya berlayar menggunakan kapal latih TNI-AL,” ungkap Avina saat menceritakan pengalamannya mengikuti kegiatan Muhibah Jalur Rempah (22/6). Avina mengikuti tahapan pertama dari empat tahapan yang ada, yakni berlayar dari Pangkalan Angkatan Laut Surabaya menuju pelabuhan Makassar dari tanggal 1 hingga 4 Juni 2022. Hebatnya lagi mahasiswi angkatan 2019 ini didapuk jadi sekertaris Laskar Rempah tahapan pertama yang dikenal sebagai Pelayaran Lada.

Salah satu tugas utama Avina sebagai sekertaris adalah mencatat dan mendokumentasikan kegiatan selama pelayaran dalam buku besar Jalur Rempah. Ada banyak kegiatan yang harus dia catat yang terangkum dalam lima program. Pertama kegiatan dalam program seni budaya, program kriya dan wastra, program sejarah dan arsitektur, program kesehatan serta program kuliner. Kesemuanya memiliki kaitan baik langsung maupun tidak langsung dengan rempah yang menjadi bahan utama perdagangan oleh nenek moyang bangsa Indonesia sejak dahulu kala.

“Dari hasil diskusi dan selama berkegiatan, kami para Laskar Rempah ingin menuliskan sebuah naskah akademik yang isinya menegaskan kembali kepada dunia pentingnya Jalur Rempah. Bahwa para pelaut nenek moyang bangsa Indonesia sedari dulu tangguh mengarungi laut berdagang rempah. Tak hanya sekedar berdagang, mereka kemudian membawa adat istiadat dan budaya masing-masing yang kemudian bertemu dengan adat istiadat di lokasi lain membentuk Indonesia yang saat ini, Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika. Kearifan lokal ini bisa menjadi role model bagi perdamaian dunia. Oleh karena itu kami ingin Jalur Rempah menjadi warisan budaya dunia yang diakui oleh UNESCO,” imbuh Avina yang juga meraih predikat sebagai Duta Muda ASEAN Indonesia tahun 2019 lalu.

Avina lantas mencontohkan kegiatan yang dilakukannya bersama 34 kolega Laskar Rempah di atas KRI Dewa Ruci. Mereka mencoba membuat ramuan Bapidara, jamu berbahan rempah untuk mengatasi mabuk laut, demam dan penyakit lainnya. Mengingat pelayaran kali ini menuju Makassar para Laskar Rempah juga membahas kaitan antara makanan khas Makassar yakni Cotto Makassar dengan perdagangan rempah. Tiba di Makassar kegiatan akademik lainnya juga dilakukan seperti diskusi dan seminar. Sebelum berangkat berlayar, mereka juga menyempatkan mengunjungi pelabuhan dan kota tua Surabaya, ternyata hingga kini rempah seperti kayu manis, kemiri dan lainnya masih menjadi bahan perdagangan rempah. Avina dan kawan-kawan juga mengunjungi situs Trowulan di Mojokerto untuk menapaki jejak perdagangan rempah di jaman Majapahit.

“Kami tentu juga berlatih kedisiplinan ala pelaut TNI-AL sebab kami turut mencicipi latihan seperti kadet Angkatan Laut walau dalam porsi ringan saja. Seperti pengenalan navigasi laut, cara operasi kapal hingga berlatih menghadapi keadaan darurat di atas kapal. Pokoknya seru bisa merasakan pengalaman diombang-ambingkan ombak laut. Oleh karena itu begitu mendarat di Makassar bahkan hingga kini saya dan kawan-kawan masih suka terbawa pengalaman di KRI Dewa Ruci, jalan terhuyung-huyung dan miring seperti sedang terkena ombak hahaha,” tawa Avina mengenang pengalaman tak terlupakan menjadi Laskar Rempah. (iim)

Skip to content