Jember, 1 Agustus 2022
Universitas Jember menggelar kegiatan evaluasi kegiatan penerimaan mahasiswa baru, khususnya dari jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Menurut Iwan Taruna, jalur SNMPTN masih layak dipertahankan sebagai salah satu bentuk seleksi penerimaan mahasiswa baru mengingat siswa yang mendaftar adalah siswa berprestasi di masing-masing sekolahnya. Oleh karena itu Universitas Jember harus tetap berusaha agar siswa dari sekolah unggulan menjadikan Universitas Jember sebagai pilihannya berkuliah. Oleh karena itu kegiatan sosialisasi dan promosi mengenai jalur penerimaan di perguruan tinggi baik harus terus dilakukan baik yang dilakukan secara nasional seperti SNMPTN dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) maupun ujian mandiri yang di Universitas Jember dinamakan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Besuki Raya (SBMPTBR).
βJalur SNMPTN masih relevan dipertahankan, tinggal bagaimana sekolah meningkatkan prestasinya dan prestasi siswanya mengingat belum semua sekolah di Indonesia memiliki kualitas yang sama. Kedua, sekolah dan siswa seyogyanya memelihara komitmen agar tidak ada lagi kursi kosong gara-gara ada calon mahasiswa yang mengundurkan diri. Komitmen sekolah ini menjadi salah satu pertimbangan bagi kami untuk menerima calon mahasiswa baru,β jelas Iwan Taruna. Selain melakukan evaluasi kegiatan penerimaan mahasiswa baru, khususnya dari jalur Seleksi SNMPTN, evaluasi juga dilaksanakan untuk jalur SBMPTN dan SBMPTBR.

Penjelasan selanjutnya diberikan oleh Wakil Rektor I bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Slamin. Di hadapan para dekan dan wakil dekan I masing-masing fakultas, Prof. Slamin memaparkan data peminat dan daya tampung di setiap program studi baik dari jalur SNMPTN, SBMPTN dan SBMPTBR. βAda program studi yang peminatnya meningkat, namun ada juga program studi yang peminatnya menurun. Oleh karena itu kegiatan sosialisasi dan promosi harus tetap dilaksanakan. Namun secara keseluruhan peminat di Universitas Jember dari jalur SNMPTN meningkat sebesar tiga koma lima persen,β ungkapnya.

Seusai kegiatan evaluasi digelar, diteruskan dengan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang membahas berbagai permasalahan di seputar penerimaan mahasiswa baru Universitas Jember tahun 2022. Diantaranya antisipasi perubahan kurikulum di SLTA yang kini memakai kurikulum Merdeka Belajar, rencana pemberian kesempatan masuk Universitas Jember bagi siswa yang memiliki prestasi tertentu, membahas permasalahan seputar SBMPTBR serta beberapa masalah lainnya. (iim)