Jember, 3 Agustus 2022
Sebanyak 606 mahasiswa Universitas Jember dari beragam fakultas serentak memulai mengajar di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di seluruh Indonesia, melalui kegiatan Kampus Mengajar edisi semester gasal tahun akademik 2022/2023. Kegiatan Kampus Mengajar menjadi bagian dari program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Para Duta Pendidikan dari Universitas Jember ini dilepas secara resmi oleh Rektor dalam sebuah upacara yang berpusat di gedung Auditorium (3/8), dan dilaksanakan secara hibrida mengingat beberapa mahasiswa sudah terjun di masing-masing sekolah. Dalam arahannya, Rektor Universitas Jember mengingatkan seluruh mahasiswa peserta Kampus Mengajar bahwa tantangan yang akan mereka hadapi di lapangan tidaklah ringan.
“Anda semua akan ditempatkan di sekolah di pelosok yang mungkin jauh dari fasilitas terbaik. Bakal menghadapi anak didik yang perlu penanganan khusus serta banyak tantangan lain. Tetapi justru kegiatan Kampus Mengajar MBKM sengaja didesain mengajak mahasiswa turut serta memajukan pendidikan di sekolah yang masih perlu perhatian kita semua. Namun sederet tantangan ini diharapkan memunculkan semangat pantang menyerah serta memupuk kemampuan softskill Anda. Oleh karena itu gali potensi lokal, temukan masalahnya dan berusaha menciptakan solusinya,” pesan Iwan Taruna kepada mahasiswa peserta Kampus Mengajar.
Pesan Rektor Universitas Jember disambut optimis oleh para mahasiswa, seperti yang disampaikan oleh Diah Niken, mahasiswi Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP. Niken yang akan bertugas di SMP Negeri 3 Bangsalsari Jember ini sudah mempersiapkan tiga program besar selama lima bulan pengabdiannya. Pertama program peningkatan literasi baca dan numerik, membangun budaya hidup bersih serta pengembangan kegiatan ekstrakulikuler bagi siswa di luar jam belajar. Niken dan lima kawanya juga akan berusaha merekatkan kerjasama antara guru beserta orang tua dan tokoh masyarakat sekitar sekolah.
“Dari hasil observasi awal, kami masih menemukan siswa yang sulit memahami pelajaran dan belum lancar membaca. Oleh karena itu kami sepakat akan mengajak siswa agar gemar membaca, salah satu caranya dengan gerakan Pojok Membaca. Nanti kami meminta siswa membawa buku atau bahan bacaan lainnya sekali seminggu dan kemudian mendiskusikan bersama-sama,” tutur Niken yang semenjak semester empat sudah berniat mengikuti kegiatan Kampus Mengajar setelah mendapatkan kisah dan pengalaman para kakak kelasnya saat mengikuti Kampus Mengajar edisi sebelumnya.
Sementara itu dalam laporannya, Wakil Rektor I bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Jember memaparkan terdapat 868 mahasiswa yang mendaftarkan diri di kegiatan Kampus Mengajar angkatan keempat ini. Namun setelah melewati tahapan seleksi, akhirnya terdapat 606 mahasiswa yang dinyatakan berhasil lolos. Selama mengikuti kegiatan Kampus Mengajar, akan ada 47 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang membimbing dan mengawasi para peserta. Keuntungan lainnya bagi mahasiswa adalah selama lima bulan penugasan setiap bulannya akan menerima honorarium dari Ditjen Dikti Kemendikbudristek.
“Kegiatan Kampus Mengajar adalah salah satu dari sekian banyak kegiatan di Program MBKM. Dan alhamdulillah minat mahasiswa Universitas Jember untuk mengikuti berbagai kegiatan di Program MBKM makin lama makin meningkat. Dari data yang ada hingga semester genap tahun akademik 2021/2022 ini terdapat 6.929 mahasiswa yang telah berpartisipasi di berbagai kegiatan MBKM, diantaranya 3.207 peserta ikut pertukaran mahasiswa dalam dan luar negeri. Sebanyak 1.623 mahasiswa ikut magang, ada 523 mahasiswa melakukan studi independen, 271 orang mengerjakan proyek kemanusiaan, 73 mahasiswa turut dalam KKN tematis dan 20 mahasiswa memilih melakukan penelitian,” papar Prof. Slamin. (iim)