Jember, 4 Agustus 2022
Hebat, tidak disangka, mengejutkan ! Begitu pendapat beberapa orang ketika mengetahui bahwa pasangan Gus dan Ning Jember tahun 2022 diraih oleh mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Jember. Mereka adalah pasangan Muhammad Dwi Ferdyanto dari Program Studi Teknik Konstruksi Perkapalan, yang berpasangan dengan Shafannisa Sabila Sulhi dari Program Studi Teknik Sipil. Banyak orang yang tak menyangka jika mahasiswa Fakultas Teknik yang lebih banyak bekerja di lapangan, berpanas-panasan bahkan identik dengan dunia keras bisa berprestasi di ajang kontes beauty pageant seperti pemilihan Gus dan Ning.
“Ini kali pertama saya dan Sabila ikut ajang pemilihan Gus dan Ning, bahkan ikut dalam pemilihan Duta Kampus di internal Universitas Jember pun kami belum pernah. Tapi alhamdulillah langsung meraih juara pertama. Justru sebelumnya saya lebih sering ikut lomba karya tulis ilmiah, malah Sabila beberapa kali ikut lomba bidang keteknikan sipil seperti inovasi beton,” jelas Ferdy tersenyum sambil melirik Sabila saat bertandang ke lobby gedung rektorat Universitas Jember (4/8). Awal mulanya, keduanya mengikuti ajang pemilihan Gus dan Ning Jember 2022 lebih karena ingin mencoba sesuatu yang baru.
Maka tak heran jika keduanya sempat merasa canggung saat memasuki dunia yang bagi mereka baru. Seperti Ferdy yang harus mulai membiasakan diri untuk bersikap tertentu kala bertemu dan memaparkan progam kepada tamu. “Termasuk mengikuti etika berpakaian, bahkan cara berjalan pun ada aturannya, padahal sebelumnya saya cuek saja bab pakaian,” ucapnya. Sementara itu memakai kosmetika dan kemampuan make up mau tidak mau mulai dipelajari oleh Sabila. “Bahkan Gus Ferdy pernah membantu saya menyasak rambut, biar ngirit daripada harus ke salon,” kata Sabila tertawa.
Tentu saja, keberhasilan mereka berdua tampil sebagai juara lebih karena kepribadian dan intelektualitas yang baik, serta mampu menyusun dan cakap dalam mempresentasikan program kerja. Seperti Sabila yang membuat desain public space yang salah satu tujuannya untuk mewadahi kreativitas anak muda. Harapannya fasilitas umum ini bisa dibangun di tiap kecamatan di Jember. Sementara itu Ferdy yang juga merupakan santri Pondok Pesantren Al Jauhar merancang kegiatan Sholawatan 1001 sebagai usaha mem-branding identitas anak muda muslim Jember. Sholawatan 1001 adalah kegiatan yang menghimpun anak muda Jember pecinta sholawatan untuk bergerak bersama. Tidak hanya saat bersholawat tapi dengan kerja-kerja sosial lainnya. Menurut mahasiswa angkatan 2018 asal Kecamatan Gumukmas ini, ide program Sholawatan 1001 berasal dari pengamatannya melihat kegiatan sholawatan rutin banyak digelar di berbagai tempat di Jember.
Lucunya, Ferdy dan Sabila tidak saling mengenal sebelumnya. Maklum mereka kuliah di program studi yang berbeda walau di satu fakultas. Kesibukan perkuliahan membuat mereka jarang bertemu di kampus. “Saya juga baru kenal Gus Ferdy setelah ikut dalam ajang pemilihan Gus dan Ning ini, walau ada di satu kampus tapi kami berbeda jurusan. Lantas ada juri yang melihat kami memiliki banyak kesamaan sehingga kemudian memilih kami sebagai pasangan. Dan alhamdulillah kami berdua terpilih sebagai Gus dan Ning Jember tahun 2022,” ungkap gadis asal Kelurahan Mangli ini.
Seusai terpilih sebagai pasangan Gus dan Ning Jember 2022, tugas Ferdy dan Sabila makin bertambah. Selain tugas utama mempromosikan dan menyosialisasikan tentang potensi Jember, keduanya memiliki target maju ke ajang pemilihan Raka dan Raki Jawa Timur 2022 nanti. Oleh karena itu keduanya terus mempersiapkan diri, termasuk merancang program kerja yang banyak bertumpu pada pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan pariwisata di Jember. “Tentu saja dimana pun kami bertugas, tak lupa mempromosikan keberadaan dan prestasi Universitas Jember sebagai almamater tercinta,” tutur mereka berdua kompak. (del/iim)