Rektor Universitas Jember Resmikan Sekolah Kopi RAISA

Bondowoso, 7 Agustus 2022

                Rektor Universitas Jember, Iwan Taruna bersama perwakilan dari CSR Manager PT. Astra Internasional Tbk, Bima Krida Pamungkas, staf ahli Menteri Desa-PDTT bidang hubungan antar lembaga, Samsul Widodo, dan Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Raung Ijen Sumberwringin Agropolitan (RAISA), Sholeh, meresmikan Sekolah Kopi RAISA di Desa Rejo Agung Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso (7/8). Sekolah yang bertujuan memberikan pengetahuan dan ketrampilan mengenai seluk beluk kopi dari hulu hingga hilir ini adalah sekolah kopi pertama hasil kerjasama antara perguruan tinggi, swasta, petani kopi dan pemerintah.

Rektor UNEJ bersama perwakilan PT Astra Internasional Tbk, kemendes PDTT dan Ketua BUMDES RAISA meresmikan Sekolah Kopi RAISA

                Sekolah kopi RAISA adalah salah satu usaha dari BUMDES RAISA di Desa Rejo Agung, kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso yang mendapatkan pendampingan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Jember dan disokong pendanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT. Astra International Tbk melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA) semenjak tahun tahun 2020 lalu. BUMDES RAISA juga didukung penuh Pemkab Bondowoso.

                “Alhamdulillah, Sekolah Kopi RAISA akhirnya resmi berdiri, saya berharap keberadaan Sekolah Kopi RAISA beserta program-program lainnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan cara meningkatkan nilai tambah dari produk kopi sehingga yang awalnya menjual kopi gelondongan kini mampu memproduksi kopi bubuk. Mengingat petani selama ini menjadi pihak yang biasanya mendapatkan keuntungan terkecil dari rantai sebuah industri,” kata Iwan Taruna yang juga dosen di Fakultas Teknologi Pertanian ini.   

Awal mulanya pendampingan berupa pelatihan budidaya kopi beserta penguatan kelembagaan yang dalam perjalanannya berkembang hingga mampu mengantarkan petani kopi Desa Rejo Agung menapaki ekspor kopi ke luar negeri. Bahkan tahun lalu kopi Arabika produksi petani dilereng Gunung Raung-ijen ini mengikuti kegiatan pencicipan rasa dan uji mutu kopi di Belanda dengan bantuan PT. Astra Internasional Tbk. Alhasil BUMDES RAISA mendapatkan pesanan kopi Arabika dan Robusta dari Belanda, Prancis dan Canada mulai tahun depan.

Rasa syukur juga diungkapkan oleh Ketua BUMDES RAISA, Sholeh, yang menceritakan tahun depan dirinya beserta petani kopi lainnya diminta menyediakan kopi Arabika hingga 100 ton dan 75 ton kopi Robusta dalam bentuk green bean untuk pasar luar negeri. Kopi Arabika per kilogramnya akan dijual dengan harga 110 ribu rupiah sementara untuk kopi Robusta senilai 65 ribu per kilogramnya. Dan Sholeh optimis pesanan tadi mampu dipenuhi mengingat BUMDES RAISA memiliki 36 kelompok tani kopi dan 27 UMKM kopi beserta turunannya. Adapun lahan kopi di Kecamatan Sumber Wringin seluas 5000 hektar untuk kopi Arabika dan 2.500 hektar untuk kopi Robusta.

Dari kiri ke kanan, Samsul Widodo (Kemendes PDTT), Rektor UNEJ Iwan Taruna, Ketua BUMDESA RAISA, Sholeh dan Sekertaris LP2M UNEJ, Fendy Setyawan menikmati kopi Raung-Ijen di Sekolah Kopi RAISA

“Dulu petani di sini menjual kopi dalam bentuk gelondongan saja, dengan harga yang ditentukan tengkulak. Bahkan kopi belum dipanen pun sudah diijon dengan harga yang jauh dari harga pasaran. Tapi setelah mendapatkan pendampingan dari Universitas Jember dan program Desa Sejahtera Astra maka petani mengolah kopi menjadi green bean bahkan sudah mengolahnya menjadi kopi bubuk hingga pendapatannya meningkat. Kini tantangannya bagaimana menjaga mutu dan menjaga kebersamaan diantara petani,” ungkap Sholeh.

Untuk itulah kemudian digagas Sekolah Kopi RAISA yang didukung penuh oleh PT. Astra Internasional Tbk. Di gedung berlantai dua seluas 10 kali 20 meter ini para petani kopi akan diajari proses pengolahan kopi dari hulu hingga hilir. Tidak hanya itu saja, mereka yang tertarik menjadi barista, ahli pemanggang kopi (roaster), ahli mutu kopi (Coffee Grader) juga bisa belajar di sini. Termasuk para penikmat kopi bisa menyeduh kopi khas pegunungan Raung-Ijen di Sekolah Kopi RAISA. Menurut rencana keberhasilan pendirian Sekolah Kopi RAISA akan direplikasikan di Cikajang Garut Jawa Barat dan Gayo, Aceh juga melalui program Desa Sejahtera Astra.

Keberhasilan petani kopi Desa Rejo Agung Kecamatan Sumber Wringin dipuji oleh CSR Manager PT. Astra Internasional Tbk, Bima Krida Pamungkas. Menurutnya keberhasilan ini menjadi contoh sukses yang bisa ditiru di desa lainnya mengingat PT. Astra Internasional Tbk memiliki seribu desa binaan melalui Program Desa Sejahtera Astra. “Dalam dua tahun pelaksanaan program Desa Sejahtera Astra di Desa Rejo Agung saja sudah menunjukkan perkembangan luar biasa, kami memiliki target di tahun ketiga dan keempat pelaksanaan program Desa Sejahtera Astra maka petani sudah bisa ekspor kopi sendiri. Tentu dengan dukungan Universitas Jember dan Pemkab Bondowoso,” tutur Bima Krida Pamungkas. Target tersebut didukung oleh Kemendes PDTT melalui staf ahli Menteri Desa-PDTT bidang hubungan antar lembaga, Samsul Widodo. Menurut alumni FISIP Universitas Jember ini, di akhir bulan Agustus ini Kemendes PDTT akan menggelar pelatihan ekspor bagi pelaku UMKM di Besuki Raya yang akan dipusatkan di Situbondo. “Kami ingin petani bisa melakukan ekspor sendiri termasuk ekspor kopi dari Sumber Wringin, tidak perlu banyak-banyak dulu mungkin satu kontainer kopi bubuk untuk memenuhi permintaan cafe di Eropa sebagai permulaan sudah bagus. Semoga adanya Sekolah Kopi RAISA juga membuka peluang usaha lain, semisal siswa yang belajar menginap di penginapan atau home stay di desa, dan bentuk usaha lainnya,” pungkas Samsul Widodo. (iim)

Skip to content