Jember, 19 Agustus 2022
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jember memfasilitasi 218 mahasiswanya dari berbagai program studi mengikuti program magang Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) di tujuh instansi dan perusahaan. Sebelum terjun magang, seluruh mahasiswa mendapatkan pengarahan dari Wakil Rektor III bidang Perencanaan, Sistem Informasi di aula lantai 5 gedung R. Soedjarwo (19/8). Dalam kesempatan ini Prof. Bambang Kuswandi membekali mahasiswa dengan konsep PRIMA untuk dilaksanakan selama menjalani magang.
Menurut Wakil Rektor III, konsep PRIMA adalah singkatan dari Profesional, Responsif, Inovatif, Milenial dan Akuntabel. Profesional, maksudnya mahasiswa harus menjalankan magang sesuai tugas dan fungsi yang dibebankan oleh instansi atau perusahaan tempat dimana magang. Walaupun masih berstatus mahasiswa, namun saat magang maka mahasiswa wajib berlaku seperti karyawan sesuai aturan yang berlaku. Apalagi magang bisa menjadi ajang pembuktian bagi mahasiswa untuk unjuk performa sehingga selepas lulus nanti memiliki kesempatan besar bisa direkrut oleh instansi atau perusahaan.
“Kedua mahasiswa magang harus responsif, atau kata anak muda sekarang sat set alias gercep saat bekerja. Ketiga harus inovatif, silahkan mengeluarkan ide-ide terbaik Anda bagi kebaikan instansi atau perusahaan tempat magang. Keempat milenial, Anda semua anak muda dan bisa jadi yang akan Anda layani nanti juga anak muda, maka cara-cara khas anak muda milenial bisa digunakan. Kelima akuntabel, ingat apapun tugas yang Anda lakukan harus dipertanggungjawabkan. Dan terakhir mohon jaga nama baik almamater Universitas Jember,” pesan Prof. Bambang Kuswandi.
Pada kesempatan sebelumnya, Dekan FEB Universitas Jember, Prof. Isti Fadah melaporkan jika mahasiswa peserta magang di semester ini meningkat hingga hampir dua kali lipat. Dari yang semula hanya 130 orang kini melonjak menjadi 218 orang. Peningkatan ini menunjukkan jika mahasiswa FEB sudah mulai menjadikan kegiatan magang MBKM sebagai salah satu tujuan utama dalam mengikuti MBKM. Selanjutnya para mahasiswa akan menjalani magang hingga 19 Desember 2022 di tujuh instansi dan perusahaan. Diantaranya adalah Pemkab Jember, Pemkab Situbondo, Kantor Bea Cukai tipe C Jember, PT. Bank Syariah Indonesia dan lainnya.
Manfaat keberadaan mahasiswa magang juga diutarakan oleh Kepala Kantor Bea Cukai tipe C Jember, Asep Munandar. Pada tahap pertama pelaksanaan magang MBKM FEB Universitas Jember, instansinya menerima lima mahasiswa. Dan berkat kerjasama yang baik antara FEB, mahasiswa magang dan Kantor Bea Cukai Jember maka lahir inovasi Pojok Ekspor Impor di FEB Universitas Jember hingga pembentukan Duta Bea Cukai Jember yang beranggotakan mahasiswa FEB Universitas Jember.
“Di tahap kedua magang MBKM ini kami menambah kuota mahasiswa magang menjadi sepuluh orang, bahkan belajar dari pengalaman di magang MBKM pertama maka kami juga menyusun silabus dan modul pegangan bagi mahasiswa magang. Sebab kami sudah merasakan manfaat dari keberadaan mahasiswa magang seperti adanya inovasi Pojok Ekspor Impor hingga pembentukan Duta Bea Cukai Jember yang menyosialisasikan tugas dan fungsi Bea Cukai kepada masyarakat di wilayah Besuki Raya. Bahkan kami menjadi kantor Bea Cukai satu-satunya di Indonesia yang memiliki perwakilan di kampus,” jelas Asep Munandar.
Kesiapan magang juga ditunjukkan oleh mahasiswa, seperti yang disampaikan oleh Alfin Zidan Nabili dari Program Studi Ekonomi Syariah. Alfin memilih ikut program magang MBKM untuk mengimbangi dua tahun kuliah daring. Menurutnya ikut magang akan memberikan pengalaman dunia kerja secara nyata sekaligus menambah isi curriculum vitae-nya. Alfin sendiri akan magang di Pemkab Jember. (iim/fkr)