Jember, 4 Oktober 2022
Program Studi Televisi dan Film (PSTF) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jember akan punya hajatan nasional. Yakni Universitas Jember Film Festival (UNEFF) 2022 yang bakal digelar pada 18 hingga 20 November 2022 nanti. Beragam kegiatan bernuansa film dari kompetisi film, diskusi, pelatihan, pemutaran film hingga pasar kolaboratif akan digelar. Menurut rencana sutradara kenamaan, Kamila Andini akan menjadi ketua dewan juri kompetisi film yang melombakan lima kategori. Pertama kategori film fiksi pelajar, kategori fiksi umum, kategori film dokumenter, kategori film vertikal dan kategori khusus film tentang Jember dan wilayah Tapal Kuda.
Menurut ketua panitia kegiatan, Salman Al Farisi, UNEFF 2022 adalah kelanjutan dari festival film yang rutin digelar oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Televisi dan Film (HIMAFISI) yang diberi nama HFF alias HIMAFISI Film Festival. Ajang HFF digelar rutin pada tahun 2016, 2018 dan 2021. Tahun 2018 lalu HFF mengambil tema “Karsa” yang menandai kebangkitan HIMAFISI dalam membentuk komunitas dan ekosistem perfilman di Jember khususnya, dan wilayah Tapal Kuda pada umumnya. Apalagi PSTF FIB Universitas Jember adalah satu-satunya lembaga pendidikan formal pertelevisian dan perfilman di Jawa Timur. Sementara itu tema “Struggle” atau perjuangan dipilih untuk HFF di tahun 2021 mengingat digelar di tengah masa pandemi Covid-19.
“Tahun ini kami memutuskan mengubah nama HFF menjadi UNEFF, serta meningkatkan levelnya sebagai festival film tingkat nasional. Dan penyelenggaraannya bersamaan dengan dies natalis Universitas Jember di setiap tahunnya. Di tahun pertama pelaksanaan UNEFF ini, kami mengusung tema Cultifest yang bermakna pembudidaya. Pembudidaya dalam artian kita sebagai pegiat televisi dan film selalu berusaha untuk terus berkembang dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ada, sehingga dapat membuahkan hasil dan memberikan manfaat bagi banyak orang. Kami berharap adanya UNEFF akan menjadikan Jember makin dikenal sebagai kota industri kreatif. Setelah dikenal dengan Jember Fashion Carnival-nya, semoga Jember makin dikenal dengan festival film-nya,” jelas Salman ditemui di kampus Tegalboto (4/10).
Hingga awal bulan Oktober ini panitia telah menerima puluhan judul film dan diperkirakan akan terus bertambah, mengingat batas akhir penerimaan karya dalam rangka kompetisi film adalah 22 Oktober nanti. Tahapan kompetisi film akan dilanjutkan dengan tahapan kurasi pada 20 Oktober 2022 hingga 4 November 2022. Hasil kurasi akan dinilai oleh dewan juri pada 7 hingga 11 November 2022. Film-film terpilih ini akan disajikan kepada khalayak pada 18 hingga 20 November sembari merayakan Dies Natalis ke 58 Universitas Jember. Puncaknya, para juara akan menerima penghargaan pada 30 November 2022.
Selain diisi dengan kompetisi film, UNEFF 2022 mengagendakan berbagai kegiatan semisal seminar pentingnya pengetahuan manajemen festival film di kampus. Pelatihan teknik sinematografi untuk menyampaikan makna dalam film, serta kegiatan diskusi seperti membahas eksistensi televisi lokal di tengah dominasi televisi nasional, dan bagaimana cara mendistribusikan film yang baik. UNEFF 2022 juga menjadi ajang pertemuan para pegiat televisi dan film di wilayah Tapal Kuda. Kegiatan menarik lainnya adalah pasar kolaboratif yang akan menampilkan pemutaran film gratis ala layar tancap lengkap dengan pasar malamnya.
“Sebelum UNEFF 2022 digelar, kami telah melakukan berbagai kegiatan yang masuk dalam agenda pra festival diantaranya di bulan Agustus kemarin melaksanakan pelatihan dasar-dasar broadcasting bagi siswa SMK jurusan multimedia di Jember, Bondowoso dan Lumajang. Mereka juga kami ajak nonton bareng sembari mendiskusikan film-film karya mahasiswa PSTF FIB Universitas Jember. Pemutaran film untuk umum juga telah kami lakukan di halaman Kecamatan Kalisat, Jember. Kegiatan senada juga kami laksanakan bersama kawan-kawan komunitas film di Malang dan Yogyakarta pada bulan September lalu. Kesemuanya untuk mengenalkan dan menyukseskan UNEFF 2022 di bulan November nanti,” pungkas Salman. (iim)