Jember, 15 November 2022
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember Najmia Zahira Putri Abdillah, mencetak prestasi nasional di bidang olah raga. Zahira, begitu panggilan akrabnya, meraih juara tiga di ajang pencak silat kategori kelas B putri dewasa pada kejuaraan 12th Airlangga Championship Tapak Suci National Open 2022. Kejuaraan ini diselenggarakan oleh Universitas Airlangga Surabaya pada 31 Oktober hingga 4 November 2022 lalu. Kejuaraan ini merupakan kejuaraan tingkat nasional yang diikuti seluruh ranting Tapak Suci yang ada di seluruh perguruan tinggi dan kota/kabupaten di Indonesia.
Zahira bersyukur naik podium walaupun hanya menduduki peringkat ketiga alias membawa pulang medali perunggu. “Alhamdulillah melalui perjuagan berat akhirnya meraih medali perunggu. Yah antara senang dan kecewa juga, senang berhasil membawa nama Universitas Jember di ajang tingkat nasional. Kecewa sebab saya merasa belum mengeluarkan kemampuan semaksimal mungkin. Salah satunya karena kondisi fisik kurang fit sebelum bertanding,” tutur Zahira saat diminta menceritakan pengalamannya bertanding di Surabaya (14/11). Juara pertama diraih atlet perwakilan Sidoarjo dan posisi kedua diambil atlet Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Mahasiswa asal Jember ini membagikan kisah perjalanannya menjadi seorang atlet pencak silat yang sekarang bisa bersaing dikancah nasional. Awal mula tertarik didunia pencak silat, karena ada dorongan dari orang tua terutama ibunya yang merupakan mantan atlet pencak silat dan pernah mendapatkan juara kedua di ajang Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Cup Jember. Semenjak awal masuk di Sekolah Dasar, ia memulai latihannnya di dunia persilatan khususnya di perguruan pencak silat Tapak Suci. Setelah lima tahun mengasah kemampuan pencak silatnya, baru lah Zahira berani mengikuti pertandingan pencak silat, dari kejuaraan tingkat internal Tapak Suci hingga di ajang regional. Prestasinya ternyata moncer, sudah tidak terhitung berapa piala yang dibawanya pulang.
Titik balik perjalanan Zahira sebagai atlet pencak silat berawal ketika memasuki bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dalam sebuah kejuaraan yang digelar oleh IPSI Jember, Zahira meraih juara pertama sekaligus menjadi atlet terbaik. Keberhasilan ini mengantarkan Zahira menjadi anggota tim Pencak Silat yang kerap mewakili Jember di berbagai ajang kejuaraan pencak silat antar kabupaten. Simak saja deretan prestasinya, diantaranya yang terakhir adalah juara kedua pada Kejuaraan Pencak Silat Bali Open Championship 2019. Sayangnya gara-gara pandemi Covid-19, berbagai ajang olah raga untuk sementara vakum termasuk kejuaraan pencak silat.
“Dan raihan medali perunggu di kejuaraan 12th Airlangga Championship Tapak Suci National Open 2022 menjadi prestasi saya setelah vakum bertanding akibat pandemi Covid-19. Kalau ditanya apa strateginya agar juara, saya berusaha mengamati lawan dan mencari kelemahannya. Contohnya jika lawan lebih tinggi daripada saya, maka strategi yang harus saya lakukan adalah dengan mendekati lawan dan menyerang dari jarak dekat agar jangkauan lawan yang lebih panjang jadi tidak efektif,” ungkap Zahira. Strategi ini diterapkannya saat melawan atlet dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Dibalik keberhasilannya sebagai atlet pencak silat yang sering menjuarai ajang perlombaan, ada kendala yang ia hadapi terutama dalam manajemen waktu. Semenjak menjadi mahasiswa, Zahira mengakui bahwa dirinya kesulitan dalam membagi waktu antara kuliah dan latihan, tetapi ia berusaha semaksimal mungkin untuk menyempatkan latihan dan tetap mengikuti perkuliahan. “Karena masih mahasiswa baru saya masih bingung dalam membagi waktu antara kuliah dan latihan, akan tetapi sebisa mungkin saya sempatkan untuk mengikuti latihan. Biasanya saya melakukan latihan pada malam hari setelah selesai kuliah. Juga memaksimalkan waktu senggang untuk latihan,” pungkas Zahira. (mar/iim)