Jember, 22 November 2022
DC-Hub Fasilkom Universitas Jember berhasil membawa 3 Start Up binaannya mendapatkan dana investasi dengan total 900 Juta Rupiah dari PT Gama Innovasi Berdikari yang masing-masing mendapatkan dana investasi 300 Juta Rupiah. 3 CEO Start Up Binaan DC Hub yang diantaranya CEO The Skills, CEO Hilife Indonesia dan CEO Void Enterprise yang bergerah dibidang pengembangan Teknologi Informasi, dana Investasi tersebut diberikan secara simbolis oleh Direktur PT Gama Inovasi Berdikari (22/11/2022) di Auditorium Universitas Jember.
Achmad Maududie, S.T., M.Sc, Kepala Studio Digital Creative Hub Fakultas Ilmu Komputer dalam sambutannya mengatakan bahwa ke 3 CEO binaan dari DC Hub Fasilkom didominasi oleh mahasiswa Fasilkom dari sementer 3 sampai dengan semester 5, “jadi masih anak yang masih unyu-unyu menjadi Founder dan CO Founder serta ketiga Founder tersebut memiliki bisang usaha yang berbeda,”katanya.
Kemudian dirinya menyebutkan Start Up yang pertama adalah CEO The Skills merupakan start up yang bergerak di bidang pendidikan pada anak usia dini dengan mengenalkan komputasional sejak dini, kedua CEO Void Enterprice yang menyasar pada bidang perumahan dan yang ke tiga CEO Hilife Indonesia bergerak di bidang Psikologi, Hilife memberikan kemudahan akses kepada para Psikologis.
“Kami menyampaikan Terima kasih kepada para Investor untuk bisa mengakselerasi para tenant kami, selain itu juga dari hasil kolaborasi ini, sebagai upaya akselerasi DC Hub Fasilkom Universitas Jember akan memberikan berupa kegiatan pendampingan,” jelasnya.
Kemudian dirinya sekaligus melaporkan bahwa peserta yang hadir dalam Rangkaian Kegiatan Dies Natalis Universitas Jember ke 58 yang dikemas dalam acara Digital Creative and Innovative Day 2022 dengan Gues Star Bayu Skak sang konten Creator di Indonesia dan Talk Show tersebut sebanyak 1200 orang dari berbagai kalangan.
Sementara itu Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng., IPM, Rektor Universitas Jember mengungkapkan dalam sambutannya bahwa tantangan kedepan adalah menghadapi tiga bentuk distrupsi yang diataranya adalah distrupsi digital, distrupsi pandemic dan distrupsi perubahan iklim, “tiga-tiganya telah mendistrupsi kehidupan kita, ketiga-tiganya menuntut kita untuk bertindak dan beradaptasi menentukan sikap agar tidak tergilas oleh distrupsi tersebut,” ungkapnya.
Menurutnya semua harus bertransformasi menggunakan digital, dirinya juga mencontohkan dampak pandemic covid-19 dimana semuan mahasiswa harus belajar dari rumah masing-masing (daring). Dan tentang perunahan iklim yang tidak menentu yang mengakibatkan para petani harus menyesuaikan diri bagaimana mereka tetap bisa berupaya dalam memperkuat lahan pertaniannya.
“Artinya, saya sangat mengaprersiasi tentang acara ini, dalam rangka memberikan wawasan dan inspirasi kepada mahasiswa dengan menghadirkan narasumber yang sama bergerak di bidang start up, yang artinya memang menuntut kita untuk menggali keterampilan kita untuk segera bergerak dalam keadaan sekarang sehingga menjadi bangsa Indonesia yang kuat.” Pungkasnya. (is)