Jember, 7 Desember 2022
Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Jember menggandeng Pemerintah Kabupaten Jember menggelar aksi penanaman pohon sebanyak 25 ribu diantaranya Pohon Mangga, Duren, Alpokat dan Mahoni yang di tanam secara simbolis oleh Ketua LP2M UNEJ dan Bupati Jember (07/12/2022) di Lapangan Desa Kelungkung Kecamatan Sukorambi.
Prof. Yuli Witono, Ketua LP2M Universitas Jember mengatakan dalam wawancaranya seusai kegiatan tersebut, bahwa penanaman pohon tersebut bentuk pengabdian Universitas Jember dalam upaya mitigasi bencana, menurutnya sepanjang bantaran kalijompo mulai hulu hingga hilir yang menjadi titik penanaman pohon tersebut adalah daerah rawan bencana.
“Ada 4 titik yang menjadi target penanaman pohon ini, yang menjadi hulu potensi bencana yang akan berdampak pada aliran hilir dari daerah ini, yang diataranya Panti, Arjasa, Sukorambi dan Mangli,” katanya.
Lalu dirinya menambahkan, penanaman pohon ini merupakan proyeksi jangka panjang yang kelak akan menjadi warisan kedepan dan dirinya berharap kepada masyarakat untuk tetap menjaga lingkungannya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama H. Hendy Siswanto, Bupati Jember mengapresiasi langkah yang dilakukan LP2M Universitas Jember dalam mengabdikan diri kepada masyarakat, yang sejauh ini menjadi fokus utama Pemkab Jember dalam mitigasi bencana. Kegiatan itu diharapkan bisa memberikan kesadaran kepada semua pihak agar sadar dan peka terhadap lingkungan sekitar. Apalagi, menurutnya Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten yang memiliki resiko bencana tinggi di Jawa Timur.
“Alhamdulillah, terima kasih kepada LP2M UNEJ, penanaman bibit pohon ini dalam rangka Penanaman Bibit Pohon Sedunia sekaligus dalam rangka Dies Natalis UNEJ yang ke-58. Dan penanaman ini diikuti oleh banyak relawan, saya jadi terharu,” katanya.
Daerah yang menjadi lokasi penanaman pohon itu merupakan salah satu kawasan yang rawan atau berpotensi banjir dan longsor di Jember. Sebab Desa Klungkung merupakan desa yang dilewati DAS Kalijompo, dan juga berada di lereng Pegunungan Argopuro. “Pohon ini tidak akan langsung tumbuh, anak cucu kita yang nanti akan menerima manfaatnya,” imbuh Hendy.
Hendy meminta camat, kades, dan lurah saling bersatu-padu menggelorakan cinta lingkungan kepada masyarakat mereka masing-masing. Lebih lanjut, bupati juga menerangkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan jajaran Provinsi Jatim. Mengingat, meski Gunung Argopuro berada di beberapa Kabupaten, tetapi dampaknya mengarah langsung di sejumlah kecamatan di Kabupaten Jember. Tentunya, perlu ada penanganan secara komprehensif. “Kalau hanya Pemkab Jember, jelas sulit. Karena itu, perlu adanya kolaborasi. Mulai jajaran Provinsi Jatim, Pemkab Jember, hingga masyarakat,” tandasnya. (is)