Jember, 9 Desember 2022
Dalam rangka Dies Natalis ke 58 Universitas Jember dan Hari Anti Korupsi Dunia, Universitas Jember menggelar festival anti korupsi sebagai bentuk gerakan moral anti korupsi dengan menggandeng para Penyair Indonesia yang sedang melakukan Road Show ke 59 dengan tajuk “Satu Hati Tolak Korupsi” yang dikemas dalam acara Pelatihan Mahasiswa Kader Anti Korupsi dengan menghadirkan Muhammad Indra Furqon, Direktorat dan Pelayanan Publik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan pagelaran Puisi Menolak Korupsi (9/12/2022) di Double Way Universitas Jember.
Bagus Barlean Aji, Ketua Pelaksana kegiatan tersebut mengatakan bahwa festival tersebut merupakan wadah bagi mahasiswa untuk menjadi kader anti korupsi dan memberi kesempatan bagi para penyair tingkat nasional untuk membacakan puisi-puisi tentang anti korupsi. “mereka (penyair) ada 20 orang yang melakukan road show di beberapa kota dan di Universitas Jember merupakan road show yang ke 59 untuk mengekspresikan isi hati mereka tentang anti korupsi serta juga menampilkan kesenian-kesenian bagi mahasiswa Universitas jember,” katanya.
Dalam kegiatan tersebut dirinya menyebutkan sebanyak 100 orang mahasiswa Universitas Jember mengikuti Pelatihan Anti Korupsi, harapannya merekan nantinya mempunyai bekal dalam ikut serta menjadi agen pemberantasan korupsi di lingkungan mereka.
Sementara itu, Muhammad Indra Furqon, Direktorat dan Pelayanan Publik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam wawancaranya mengatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mempunyai tiga strategi dalam pemberantasan korupsi yaitu Penindakan, pencegahan dan Pendidikan. Menurutnya strategi di bidang pendidikan inilah KPK berkeinginan untuk membangun peradaban dalam menyiapkan generasi baru yang mempunyai integritas dengan harapan yang nantinya aka nada kader-kader di perguruan tinggi atau sekolah dasar dan menengah.
“Pembentukan kader harus disiapkan dari sekarang, agar mereka kelak nanti mereka sudah mempunyai bekal dan integritas yang cukup sehingga mereka dapat menjadi rool model, contoh bagi kawan-kawan yang lain bagaimana menerapkan nilai-nilai integritas dalam kegiatan sehari-hari,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, dengan terbentuknya kader anti korupsi di Universitas Jember dirinya mengakui bahwa KPK tidak bias berdiri sendiri dalam memberantas Korupsi utamanya tingkat mahasiswa dan pelajar, mereka mempunyai frekuensi sendiri untuk dapat berinteraksi sesamanya. “karena kalo kita-kita yang tua-tua ini ngomong ke mahasiswa mungkin terlalu jauh, tapi kalo antar mahasiswa memberikan semangat itu lebih mudah diterima, kami berharap pengkaderan ini terus berlanjut tidak berhenti sampai disini, misalkan mengadakan kampanye integritas di Kampus, sosialisasi, FGD dan semacamnya terkait pemberantasan anti korupsi, dan tadi sudah saya sampaikan KPK punya platform jaga.id, mereka dapat melihat pelayanan public di platform tersebut untuk di kritisi,” imbuhnya. (is)