Jember, 5 Februari 2023
Universitas Jember turut berpartisipasi dalam pameran pendidikan yang digelar oleh SMA Pradita Dirgantara selama dua hari (4-5/2). Pameran pendidikan bertajuk EduFair SMA Pradita Dirgantara 2023 mengundang perguruan tinggi terkemuka di Indonesia dan luar negeri diantaranya, Universitas Gadjah Mada, Universitas Jember, Universitas Negeri Sebelas Maret, Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran dan lainnya. Sementara perguruan tinggi luar negeri diantaranya University of Melbourne, Swinburne University, Australia National University, Oregon State University dan lainnya. Selain diikuti perguruan tinggi, pameran juga diikuti berbagai sekolah kedinasan seperti Sekolah Tinggi Intelejen Negara, Sekolah Sandi Negara dan lainnya.
Menurut Wakil Koordinator Kehumasan, Rokhmad Hidayanto, keikutsertaan Universitas Jember dalam EduFair SMA Pradita Dirgantara 2023 didasarkan pada fakta bahwa sekolah yang didirikan oleh TNI-AU ini adalah sekolah berprestasi di Indonesia. Bahkan menduduki peringkat ketiga dari 1.000 sekolah terbaik di Indonesia berdasarkan data dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) tahun 2022.
“Universitas Jember terus berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas calon mahasiswanya, salah satunya dengan menjalin kerjasama bersama sekolah-sekolah unggulan di seluruh Indonesia. Oleh karena itu kehadiran kami di SMA Pradita Dirgantara menjadi awal yang bagus mengingat rekam jejak akademis siswa SMA Pradita Dirgantara yang selalu baik. Selain itu karena pameran pendidikan ini juga diikuti oleh perwakilan dari sekolah lain di wilayah Solo Raya, maka sekaligus mengenalkan Universitas Jember di wilayah Jawa Tengah,” ujar Rokhmad Hidayanto.
Penjelasan mengenai Universitas Jember memancing keingintahuan siswa SMA Pradita Dirgantara yang berlokasi di kompleks pangkalan TNI-AU Adi Soemarmo Boyolali. Seperti yang disampaikan oleh Dinda Bunga Andriyani, siswa asal Provinsi Riau. Siswa kelas XI ini sudah mulai mempersiapkan diri untuk masuk ke Fakultas Kedokteran atau Fakultas Kedokteran Gigi. Sementara kakak kelasnya, Rizky Aulia berminat masuk ke Fakultas Hukum. “Lantas jika belum ada kakak kelas kami yang diterima di sebuah program studi di sebuah PTN apa peluang diterima tetap ada,” tanya Rizky.
Menjawab pertanyaan ini Rokhmad Hidayanto menjelaskan jika prestasi sekolah diantaranya dilihat melalui jumlah siswa yang diterima di semua PTN di Indonesia. Oleh karena itu siswa tidak perlu khawatir jika belum ada kakak kelasnya yang diterima di sebuah program studi, sebab peluangnya masih ada. “Memang masih banyak siswa yang belum paham terkait teknis penilaian di tiap jalur penerimaan mahasiswa baru. Oleh karena itu dalam waktu dekat kami akan memberikan sosialisasi kepada guru Bimbingan Konseling di Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Lumajang, Probolinggo dan Pasuruan bersama PTN lain di wilayah Tapal Kuda,” pungkas Rokhmad Hidayanto. (iim)