Jember, 17 Februari 2023
Penyakit gigi dan mulut masih menjadi masalah di Indonesia, hasil Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI tahun 2018 menunjukkan, 57,6% penduduk Indonesia mengalami masalah kesehatan gigi, hanya 10, 2 % yang telah mendapat pelayanan dari tenaga medis. Dari data hasil Riskesdas 2018 itu juga menunjukkan angka karies dan penyakit periodontal cukup tinggi ditambah penyakit gigi dan mulut ini merupakan 10 besar kunjungan di pelayanan kesehatan. Problema kesehatan gigi juga menjadi salah satu faktor stunting mengingat balita atau anak yang bermasalah dengan gigi akan susah makan atau kesulitan mengunyah makanan sehingga asupan gizi pun tidak maksimal.
Hal tersebut diungkapkan Prof. Dr. drg. Sri Hernawati. M.Kes. Perwakilan Persatuan Dokter Gigi Indonesia Pengurus Wilayah Jawa Timur saat koordinasi persiapan Bakti Sosial PDGI Peduli Stunting (17/12/2023) diruang kerjanya sebagai Wakil Rektor II Universitas Jember.
Yang selanjutnya dia menjelaskan, Penyakit gigi dan mulut tersebut berhubungan dengan perjalanan tumbuh kembang jaringan rongga mulut dan gigi. Pertumbuhan dan perkembangan ini dimulai sejak masa kehamilan sampai dengan post-natal yaitu kurang lebih usia 3 tahun kehidupan anak.
“Masa-masa tersebut baik ibu hamil dan batita membutuhkan asupan gizi yang cukup, tidak hanya untuk mencegah kelainan tumbuh kembang gigi, tetapi juga untuk mencegah kekurangan gizi kronis, yang disebut dengan stunting, yang terjadi selama periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak,” jelasnya.
Lalu dirinya mengatakan, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Pengurus Wilayah Jawa Timur telah mengadakan beberapa kali kegiatan Bakti Sosial, mengawali tahun 2023 PDGI Pengwil Jawa Timur mengadakan kegiatan bakti sosial secara paripurna di Kabupaten Jember meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dengan melibatkan pihak-pihak terkait diantaranya, Pemprov Jatim, Polda Jatim dan Pemkab Jember.
“Kegiatan promotif berupa penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, terutama pada ibu hamil didaerah prevalensi tinggi stunting, kegiatan preventif berupa sikat gigi masal dan pemberian topikal aplikasi fluor, kegiataan kuratif berupa perawatan gigi sederhana yaitu penambalan gigi dengan ART dan kegiatan rehabilitatf berupa operasi bibir sumbing. Bakti Sosial ini diadakan sebagai partisipasi kami untuk dapat bisa menyumbangkan keahlian kami di bidang kedokteran gigi untuk bisa menurunkan angka permasalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia secara umum dan kesehatan gigi dan mulut di kabupaten Jember khususnya.” Imbuhnya.
Kegiatan Bakti Sosial yang akan diselenggarakan oleh PDGI Pengwil Jatim pada tanggal 25-26 Februari 2023 mendatang, mendapatkan dukungan Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng., IPM. Rektor Universitas Jember. Pasalnya, apa yang akan dilakukan oleh organisasi dokter gigi tersebut merupakan aksi nyata yang langsung dirasakan oleh masyarakat.
“Menjadi kewajiban Universitas Jember, dalam upaya mensejahterakan masyarakat serta ikut serta memecahkan permasalahan yang ada di Kabupaten Jember khususnya permasalahan stunting, sebab di UNEJ sendiri ada Fakultas Kedokteran Gigi dan juga Rumah Sakit Gigi dan Mulut yang mempunyai tenaga Profesional dan para Dokter yang ada di UNEJ mempunyai kewajiban Menjalankan Tri Dharma Perguruan Tingginya,” katanya.
Lalu dirinya mengungkapkan, dari data yang telah kami terima dari panitia ada 386 dokter gigi yang akan terlibat pada kegiatan tersebut dengan agenda 1500 siswa akan melakukan sikat gigi bersama, Perawatan Gigi dan Mulut 250 pasien dan operasi Bibir sumbing 5 orang.
“Mereka (PDGI Pengwil Jatim) mengerahkan dokter pesialis bedah Mulut 5 orang, ppesialis Prosthodonsia 10 orang, dokter gigi dari Jember 209 orang, dokter gigi luar jember 177 orang dan ditambah Mahasiswa yang sedang menempuh koas sebanyak 50 orang,” bebernya.
Dirinya berharap dengan adanya kegiatan tersebut dapat memberikan perubahan yang cukup signifikan tentang pola penanganan kesehatan dan dapat mengentaskan permasalahan stunting di kabupaten Jember. (is)