Jember, 17 Februari 2023
Sebanyak 467 mahasiswa dari berbagai fakultas di Universitas Jember mengikuti program Kampus Mengajar Angkatan V. Keberangkatan mereka mengajar di berbagai Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah Besuki Raya dilepas secara resmi oleh Rektor bersama Wakil Rektor I di gedung auditorium (17/2). Para duta pendidikan Universitas Jember ini akan bergabung dengan ribuan koleganya dari berbagai PTN dan PTS lainnya mulai bertugas dari tanggal 20 Februari hingga 19 Juni 2023 nanti.
Dalam sambutan pelepasannya, Rektor Universitas Jember berpesan agar semua anak didiknya siap meninggalkan zona nyaman. Pasalnya kondisi di sekolah tujuan sangat berbeda dengan kondisi di kota Jember. Dari laporan yang diterimanya dari penanggung jawab kegiatan Kampus Mengajar Angkatan V, umumnya sekolah tujuan berada di pelosok yang minim fasilitas. Namun justru tantangan ini harus dijawab dengan kreativitas dan solusi nyata berbasis ilmu pengetahuan yang sudah didapat di bangku kuliah.
“Program Kampus Mengajar yang merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka bertujuan membekali mahasiswa dengan beragam keahlian dan keterampilan dengan menjadi mitra guru dan sekolah dalam pengembangan model pembelajaran. Melalui program Kampus Mengajar Anda akan mendapatkan pengalaman berharga seperti bagaimana belajar memimpin, bekerjasama dalam tim dan menjalankan program tertentu mengingat kalian tidak hanya berinteraksi dengan murid dan guru saja, namun dengan ornag tua siswa serta masyarakat sekitar sekolah,” pesan Iwan Taruna.
Kesiapan mengikuti program Kampus Mengajar diutarakan oleh Desta Rizky Amalia yang merupakan mahasiswi Program Studi Pendidikan Geografi FKIP. Lia, begitu panggilan akrabnya ditempatkan di SDN 2 Sucopangepok di Desa Sucopangepok Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember. Dari observasi awal yang dilakukan oleh Lia dan keempat rekannya, umumnya rumah di sekitar sekolah dimana mereka bertugas tidak memiliki kamar mandi. Belum lagi dengan akses sinyal telepon dan internet yang minim.
“Saya sudah siap fisik dan mental untuk terjun ke desa, kami harus mampu beradaptasi dalam kondisi apa pun sesuai pembekalan yang sudah diberikan oleh LP3M Universitas Jember. Selain belajar Bahasa Madura yang menjadi bahasa sehari-harinya, untungnya saya asli Jember jadi sedikit-sedikit bisa lah memahami. Sementara untuk program bersama warga, kami ingin memanfaatkan lahan kosong di sekitar desa untuk dimanfaatkan seperti dengan ditanami tanaman obat atau lainnya,” tutur Lia yang mahasiswi angkatan 2021.
Sementara itu dalam laporannya, penanggung jawab program Kampus Mengajar di Universitas Jember, Banun Kusumawardhani, menjelaskan ada tiga tugas utama yang diemban mahasiswa. Pertama, membantu pengembangan proses belajar mengajar. Kedua, mengenalkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran serta turut membenahi administrasi sekolah. Selain memberangkatkan 467 mahasiswa juga ada 54 dosen Universitas Jember yang akan menjadi Dosen Pembimbing Lapang (DPL).
Seusai mengikuti upacara pelepasan dan pemberangkatan, para mahasiswa dan dosen mendapatkan pembekalan dari Wakil Rektor I Universitas Jember dan penanggung jawab program Kampus Mengajar V. Dalam arahannya, Wakil Rektor I Universitas Jember menegaskan mahasiswa yang diterjunkan tidak diarahkan menjadi guru namun lebih pada membantu guru mengingat latar belakang fakultas yang beragam. Kecuali bagi mahasiswa asal FKIP, program Kampus Mengajar makin meneguhkan niatan untuk menjadi guru yang profesional.
“Minat mahasiswa Universitas Jember untuk mengikuti program Kampus Mengajar dari angkatan pertama hingga yang kelima tetap tinggi. Bahkan kiprahnya mendapatkan apresiasi dari Ditjen Dikti Kemendikbudristek, terbukti pengalaman mahasiswa Universitas Jember yang mengikuti program Kampus Mengajar angkatan keempat di SMP Miftahul Waritsin di Desa Sukosari Kecamatan Sukowono Jember terpilih menjadi praktik baik dan dijadikan contoh untuk program Kampus Mengajar selanjutnya,” ungkap Prof. Slamin.
Dari data yang ada, jumlah 467 mahasiswa tersebut akan mengajar di 212 SD yang tersebar di 39 kota dan kabupaten. Sementara untuk SMP yang menerima mahasiswa Universitas Jember sebanyak 24 sekolah yang tersebar di 7 kabupaten dan kota. Misalnya di Jember, Banyuwangi, Gresik, Jakarta Selatan hingga kabupaten Dharmasraya di Provinsi Sumatera Selatan dan kota lainnya. (iim)