Jember, 24 Maret 2022
Bersyukurlah jika tahun ini kita masih mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Kesyukuran ini bisa mewujud dalam beragam bentuk, salah satunya dengan menjadikan bulan Ramadan bulan mencari ilmu yang bermanfaat. Pasalnya bulan Ramadan adalah kampus kehidupan untuk mencari bekal kembali kehadirat-Nya. Pesan ini disampaikan oleh pengasuh Pondok Pesantren Riyadhus Sholihin, Jember, KH. Mushoddiq Fikri, diacara Siraman Rohani Keluarga Besar Universitas Jember di masjid Al Hikmah (24/3).
Ulama yang akrab disapa Gus Fikri ini lantas mencontohkan salah satu ilmu yang bisa kita dapatkan di bulan Ramadan. “Selama bulan Ramadan walau ada makanan pun tak akan kita makan karena mematuhi aturan puasa. Jika kita mampu menahan diri di bulan Ramadan, mengapa tidak kita teruskan di bulan selanjutnya di berbagai hal ? Kemampuan menahan diri berdasarkan ilmu terhadap keagungan dan kesempurnaan kuasa Allah SWT ini yang oleh Imam Malik disebut sebagai Khosyah,” jelas Gus Fikri.
Masih menukil pendapat Imam Malik, lulusan FISIP Universitas Jember ini mengingatkan hadirin jika mereka yang berilmu bukan yang paling banyak referensinya atau paling lama sekolahnya, namun mereka yang ilmunya bermanfaat bagi sesama dan makin mendekatkan dirinya kepada Allah SWT. Menurut Gus Fikri, Indonesia saat ini memiliki banyak orang pintar namun sayangnya hanya sedikit orang pintar yang beriman. “Oleh karena itu menjadi tantangan bagi Universitas Jember untuk meluluskan cendekiawan yang berakhlak,” tuturnya.
Sementara itu Rektor Universitas Jember menyampaikan kegiatan rutin pengajian selama bulan Ramadan di setiap hari Jumat digelar dalam rangka mengisi bulan Ramadan dengan kegiatan bernuansa ibadah tanpa harus menganggu tugas keseharian. “Kita harus bersyukur bisa melaksanakan puasa dengan kondisi yang lebih baik mengingat penanganan Covid-19 yang makin membaik. Tentu saja kondisi yang lebih baik ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya dengan memperbanyak ibadah,” kata Iwan Taruna. (iim)