Jember, 12 April 2023
Pusat Studi Gender (PSG) Universitas Jember menggelar peringatan Hari Kartini di double way kampus Universitas Jember (12/4). Kegiatan yang diberi tajuk Panggung Ekspresi dan Ngabuburit Bareng PSG ini mengambil tema “Refleksi Hari Kartini dan Wacana Feminisme Hari Ini”. Diisi dengan orasi, monolog, hingga unjuk kebolehan seni dari pegiat PSG dan berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di kampus Universitas Jember. Menurut Ketua PSG. Linda Dwi Eriyanti, peringatan Hari Kartini digelar untuk terus melestarikan semangat dan menggaungkan perjuangan Kartini.
Ketua PSG Universitas Jember menyampaikan, perempuan Indonesia harus bersyukur sudah sampai pada kondisi yang memungkinkan perempuan berkiprah di berbagai bidang. Tentu saja kondisi ini salah satunya berkat perjuangan Kartini. Namun walau sudah mencapai banyak kemajuan, masih ada diskriminasi, penindasan bahkan kekerasan seksual yang menimpa perempuan Indonesia. Oleh karena itu momen peringatan Hari Kartini harus dimaknai sebagai upaya terus menerus tanpa henti memperjuangkan hak perempuan Indonesia yang masih mengalami ketidakadilan.
“Dulu Ibu Kartini melawan faham patriarkhi yang mengunggulkan laki-laki di atas perempuan, dan sampai saat ini pun masih ada orang yang meyakini hal tersebut. Dulu Ibu Kartini menolak poligami namun dia sendiri menjadi korban poligami, hari ini pun fakta seperti ini bisa kita lihat di sekeliling kita. Ironisnya lagi Ibu Kartini pun wafat seusai melahirkan, dan kejadian kematian ibu dan anak di Indonesia masih tinggi bahkan tertinggi di Asia Tenggara. Artinya masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Oleh karena itu melalui peringatan Hari Kartini kita lestarikan semangat Ibu Kartini mengangkat derajat perempuan Indonesia,” ujar Linda.
Inisiatif dan semangat PSG Universitas Jember memperingati Hari Kartini mendapatkan apresiasi dari Wakil Rektor I yang hadir mewakili Rektor yang tengah berhalangan. Menurut Prof. Slamin perjuangan Ibu Kartini sudah mengubah banyak hal di Indonesia, bahkan contohnya ada di Universitas Jember. Dari data yang ada 67 persen mahasiswa Universitas Jember adalah perempuan ! Oleh karena itu terbuka lebar peluang bagi perempuan berkiprah di beragam lini kehidupan.
“Menurut saya sudah tidak masanya, perempuan selalu diidentikkan dengan kelemahan, buktinya perempuan pun bisa berkarya dimana pun juga. Oleh karena itu saya mengapresiasi kegiatan peringatan Hari Kartini oleh PSG Universitas Jember. Jangan berhenti di peringatan yang setahun sekali, bahkan kalau bisa setiap bulan ada kegiatan yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan dari sisi akademis maupun non akademis, terutama dimotori oleh PSG Universitas Jember,” ujar Prof. Slamin.
Panggung yang dibangun di double way Kampus Tegalboto sore itu pun makin semarak. Selain dihadiri oleh pegiat kajian gender dan mahasiswa, warga Jember yang tengah mencari buka puasa pun menyempatkan diri melihat aksi mahasiswa dan dosen yang tampil. Diantaranya UKM Sembur Akustik FKIP, UKM Dewan Kesenian Kampus Fakultas Ilmu Budaya dan penampil lainnya. Rangkaian kegiatan diakhiri dengan pembagian takjil dan buka puasa bersama. (iim)