Jember, 3 Mei 2023
Fakultas Keperawatan Universitas Jember melantik dan mengambil sumpah 73 perawat baru di Gedung Soetardjo Kampus Tegalboto (3/5). Mereka terdiri dari 68 lulusan Program Profesi Ners dan lima orang lulusan Ahli Madya Keperawatan dari Program Studi Diploma 3 Keperawatan FKep Universitas Jember kampus Lumajang. Kebahagiaan ini bertambah karena 97 persen lulus dengan pujian serta 98 persen sudah lulus Uji Kompetensi Perawat.
Raihan prestasi ini disambut hangat oleh Dekan FKep, Lantin Sulistyorini. Dalam sambutan pelantikannya, Dekan FKep menyebut keberhasilan ini sebagai hasil kerjasama semua pihak mulai dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, fasilitas kesehatan sebagai mitra lokasi praktek dan juga orang tua. Dengan tambahan 73 perawat baru ini, semenjak berdirinya di tahun 2002 lalu, FKep telah meluluskan 1.240 perawat yang telah berkiprah di nusantara bahkan di luar negeri. Tampil sebagai lulusan terbaik adalah Daniela Andrena, S.Kep. Ns., yang lulus dengan IPK 4.00 !
“Salah satu kunci keberhasilan adalah FKep Universitas Jember telah membangun laboratorium Objective Structured Clinical Examination atau OSCE, dan laboratorium Computer Based Test atau CBT. Seperti yang diketahui OSCE adalah ujian yang dilakukan di laboratorium untuk menilai keterampilan mahasiswa dalam melakukan asuhan keperawatan, khususnya tindakan-tindakan keperawatan. OSCE wajib diikuti oleh calon perawat. Dengan adanya laboratorium OSCE dan CBT ini maka FKep Universitas Jember dapat menyiapkan calon perawat profesional sedini mungkin,” jelas Lantin Sulistiyorini.
Harapan agar lulusan FKep Universitas Jember menjadi perawat profesional juga disampaikan oleh Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur, Prof. Nursalam. Menurutnya untuk menjadi perawat profesional maka setiap perawat harus mematuhi kode etik perawat Indonesia dan jujur dalam bekerja. Selain itu, perawat juga harus terus memperkaya keilmuan dan ketrampilan keperawatan sambil mengupayakan terus adaptif terhadap perubahan jaman. Daya adaptif ini ditunjukkan dengan kemampuan berkreasi dan memiliki jiwa spiritual yang tinggi.
Pesan Ketua PPNI Jawa Timur didukung penuh oleh Rektor Universitas Jember. Dalam sambutannya, rektor mengingatkan kepada seluruh perawat baru jika berhasil lulus dari pendidikan profesi perawat bukan berarti akhir dari fase kehidupan perawat. Justru awal baru dari sebuah perjuangan. Oleh karena itu menuntut ilmu khususnya ilmu dan ketrampilan keperawatan menjadi keharusan, atau akan tersingkir. Seorang perawat profesional akan diukur dari ilmu yang dimiliki, ketrampilan yang dikuasai, tingkah laku sekaligus sikap yang baik, dan kepatuhan pada kode etik perawat Indonesia.
“Saya titip nama baik almamater kepada Anda sekalian, dan teruslah terhubung dengan FKep Universitas Jember. Jadilah yang terbaik dimanapun Anda berada. Semoga sukses,” pesan Iwan Taruna kepada anak didiknya. Upacara pelantikan dan pengambilan sumpah Ners dan Ahli Madya Keperawatan FKep Universitas Jember periode I tahun 2023 dihadiri oleh pengurus PPNI Jember, Lumajang, dan Pasuruan. Turut hadir pula mitra FKep diantaranya perwakilan dari RSUD dr. Soebandi Jember, RS DKT Jember, RS Bina Sehat Jember, RS dr. Haryoto Lumajang, perwakilan Dinas Kesehatan Jember, Lumajang, dan pasuruan dan undangan lainnya.
Rasa bangga dan syukur juga diutarakan oleh Novi Nur Indahsari, S.Kep., Ns., yang didaulat mewakili koleganya. “Dibalik kebahagiaan hari ini ada kerja keras dan kerjasama yang erat. Ada jasa orang-orang hebat nan baik yakni para dosen, tenaga kependidikan serta pembina kami di fasilitas kesehatan. Oleh karena itu kami bersyukur bisa menuntut ilmu di FKep Universitas Jember yang kemudian mengantarkan kami hari ini menjadi perawat. Teruntuk orang tua, terima kasih yang tak terhingga atas doa, kasih sayang dan segalanya sehingga anakmu bisa berhasil meraih impian jadi perawat. Semoga kami bisa membahagiakan orang tua kami,” tutur Novi Nur Indahsari dengan penuh haru. (iim)